Bermajlis dengan Orang-Orang Shalih: Mengubah Hati, Menebar Kebaikan |
Majlis dengan orang-orang shalih, sebuah kebahagiaan yang tak terkira. Begitu kata Al-Imam Ibnul Qayyim rahimahullah dalam perkataannya yang indah. Dalam majelis itu, hatimu akan diubah dari keraguan menjadi keyakinan, dari riya menjadi ikhlas, dari kelalaian menjadi dzikir, dari ambisi terhadap dunia menjadi semangat terhadap akhirat, dari sifat sombong menjadi tawadhu’, dan dari niat buruk menjadi nasihat.
١- من الشك إلى اليقين
٢- ومن الرياء إلى الإخلاص
٣- ومن الغفلة إلى الذكر
٤- ومن الرغبة في الدنيا إلى الرغبة في الآخرة
٥- ومن الكبر إلى التواضع
٦- ومن سوء النية إلى النصيحة
“Bermajelis dengan orang shalih itu akan merubahmu dari enam perkara kepada enam (kebaikan).
- Dari keraguan menjadi keyakinan.
- Dari yang riya menjadi ikhlas.
- Dari kelalaian menjadi dzikir.
- Dari ambisi terhadap dunia menjadi semangat terhadap akhirat.
- Dari sifat sombong menjadi tawadhu’.
- Dari niatan yang buruk menjadi nasihat (niatan yang baik). [Ighosatul Lahafan 1/136]
Oh, betapa indahnya berada di tengah-tengah orang-orang shalih yang penuh dengan kasih sayang dan kebaikan. Betapa kuatnya pengaruh positif yang mereka pancarkan. Betapa mudahnya hati ini menerima perubahan yang baik, begitu kita bersama dengan mereka. Namun, mengapa seringkali kita lupa akan manfaat besar yang terkandung dalam majlis-majlis tersebut?
Mari, sejenak hentikan aktivitasmu, dan renungkanlah. Apakah kita merasa kehadiran orang shalih di sekitar kita hanya sebagai pemanis dan penghias hidup yang sementara? Padahal, majlis dengan mereka seharusnya menjadi ladang kebaikan yang membawa manfaat jangka panjang bagi hidup kita.
Maka, mari bersama-sama memperbanyak majlis dengan orang-orang shalih. Kita akan merasakan kebaikannya dalam hidup ini dan di akhirat nanti. Kita akan merasakan perubahan yang menginspirasi dan menebar kebaikan bagi orang-orang di sekitar kita. Dari keraguan menjadi keyakinan, dari riya menjadi ikhlas, dari kelalaian menjadi dzikir, dari ambisi terhadap dunia menjadi semangat terhadap akhirat, dari sifat sombong menjadi tawadhu’, dan dari niat buruk menjadi niatan yang baik. Mari, beramal dan menikmati indahnya bermajlis dengan orang-orang shalih.