Ada Saja Alasan Untuk Meninggalkan Majelis Ilmu

3 menit baca
Ada Saja Alasan Untuk Meninggalkan Majelis Ilmu
Ada Saja Alasan Untuk Meninggalkan Majelis Ilmu

Dalam perjalanan menuntut ilmu agama, tidak sedikit orang yang membuat berbagai alasan untuk meninggalkan majelis ilmu. Alasan ini seringkali muncul dari kemalasan, kesombongan, kekhawatiran, ketakutan, atau bahkan godaan duniawi yang menipu.

Namun, betapa rugi seseorang yang membuat alasan-alasan ini, sebab meninggalkan majelis ilmu agama adalah salah satu bentuk terbesar dari penyia-nyiaan terhadap ilmu agama.

Pernah suatu ketika seseorang bertanya kepada Abu Hurairah radhiyallahu anhu,

أريد أن أتعلَّم العلم وأخاف أن أُضِيعَه، فقال: كفى بترك العلم إضاعةً

“Aku ingin mempelajari ilmu agama akan tetapi aku takut menyia-nyiakan ilmu tersebut.
Maka beliau berkata, ‘Cukuplah meninggalkan ilmu agama dikatakan sebagai upaya penyia-nyian terhadapnya.”
Riwayat ini tercatat dalam kitab Al-Bayan wat-Tibyan (1/257)

Ketakutan untuk menyia-nyiakan ilmu agama justru menjadi alasan kuat untuk terus menuntut ilmu. Sebaliknya, meninggalkan majelis ilmu adalah bentuk nyata dari penyia-nyiaan itu sendiri.

Sebagian orang merasa enggan menghadiri majelis ilmu karena mereka takut tidak mampu mengamalkan apa yang mereka pelajari. Namun, sebagaimana dijelaskan oleh Abu Hurairah, meninggalkan ilmu justru memastikan bahwa ilmu tersebut tidak akan diamalkan sama sekali.

Aktivitas duniawi seringkali menjadi penghalang utama. Banyak orang yang lebih memilih kesibukan dunia, hiburan, atau kenyamanan dibandingkan menghadiri majelis ilmu.

Malas adalah musuh terbesar dalam menuntut ilmu. Ketika seseorang tidak memiliki motivasi yang kuat, alasan sekecil apapun bisa menjadi penghalang. Hujan juga menjadi alasan kuat untuk tidak hadir di majelis ilmu. Terkadang gerimis juga membuat seseorang mengurungkan niatnya untuk hadir di majelis ilmu. Sangat jauh semangat kita dibandingkan pendahulu kita yang saleh dari kalangan sahabat atau setelahnya.

Ada juga yang merasa yang sombong dan merasa lebih pintar sehingga enggan atau gengsi mengahdiri majelis taklim. Atau merasa Ikhwan senior yang sudah belajar bertahun-tahun sehingga gengsi menghadiri majelis ilmu.

Padahal menuntut ilmu agama adalah kewajiban setiap muslim, sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,

طلب العلم فريضة على كل مسلم

“Menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap Muslim.” HR. Ibnu Majah, no. 224

Majelis ilmu adalah sarana utama untuk mendekatkan diri kepada Allah Ta’ala dan memahami ajaran-Nya. Ketika seseorang meninggalkan majelis ilmu, ia kehilangan kesempatan untuk memperbaiki diri, mendekatkan diri kepada Allah, menambah bekal akhirat dan pahala yang besar.

Meninggalkan majelis ilmu dengan berbagai alasan adalah bentuk nyata dari penyia-nyiaan terhadap ilmu agama. Sebaliknya, menghadiri majelis ilmu adalah langkah nyata untuk menjaga ilmu itu sendiri, bahkan jika ada kesombongan, ketakutan, godaan, atau kesulitan kecil yang menghadang. Seperti yang diingatkan oleh Abu Hurairah radhiyallahu anhu, cukup dengan meninggalkan ilmu, seseorang telah menyia-nyiakannya.

Maka, marilah kita melawan segala penghalang yang menghalangi kita dari majelis ilmu. Sebab, di balik setiap langkah kita menuju ilmu, terdapat pahala besar dan ridha Allah Subhanahu wa Ta’ala yang menanti. Allahu a’lam

Abu Hanan Faozi

“Barang siapa yang keluar (rumah) untuk mencari ilmu maka dia termasuk orang yang berada di jalan Allah sampai dia pulang.” HR. At-Tirmidzi)

Lainnya

  • Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah menyatakan, الصلاة التي تنهى عن الفحشاء والمنكر هي الصلاة الكاملة، التي تكون على...
  • Sufyan Ats Tsaury rahimahullah mengatakan: “Apabila saudaramu mengunjungimu, maka janganlah engkau mengatakan kepadanya, ‘apakah engkau mau makan? Atau maukah...
  • Dalam Islam, terdapat golongan manusia yang Allah Ta’ala membencinya. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam telah menjelaskan salah satu kelompok...
  • Syaikh al-Allamah al-Utsaimin rahimahullah menjelaskan, “الأفضل صيام ستة أيام من شوال أن تكون متتابعة، وأن تكون بعد يوم الفطر...
  • 1. Masuk waktu shubuh dalam keadaan junub Aisyah dan Ummu Salamah radhiyallahu ‘anhuma mengatakan, “Bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam pernah mendapati...
  • Fadhiilatus Syaikh Al Allamah Zaid bin Muhammad bin Hadi Al madkhali rahimahullah, Kita semua sangat butuh mendengarkan nasihat, dan...

Kirim Pertanyaan