Ilmu Bertambah Dengan Ketaatan

2 menit baca
Ilmu Bertambah Dengan Ketaatan
Ilmu Bertambah Dengan Ketaatan

Ilmu agama adalah cahaya yang menerangi jalan kehidupan manusia dan membimbingnya menuju kebenaran. Dalam Islam, pencarian ilmu agama sangat dianjurkan dan dihargai tinggi. Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah, seorang ulama terkemuka, memberikan pengertian penting tentang hubungan antara ketaatan kepada Allah dan peningkatan ilmu dalam Islam.

Dalam perkataannya yang bijak, Syaikh al-Utsaimin rahimahullah menyatakan,

كلما ازداد الإنسان طاعة لله فتح الله عليه من أبواب العلم والإيمان ما لم يفتحه على غيره

“Setiap kali seseorang bertambah ketaatannya kepada Allah, maka Allah akan membukakan untuknya pintu-pintu ilmu agama dan iman. Yang mana hal itu tidak akan dibukakan untuk selainnya.” Shifat as-Shalat 9

Pernyataan ini menggambarkan prinsip fundamental dalam Islam bahwa ketaatan kepada Allah adalah kunci untuk memperoleh pengetahuan yang bermanfaat. Ketika seseorang mengabdikan dirinya kepada ibadah, belajar Al-Quran dan hadits, memperdalam pemahaman tentang ajaran Islam, dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari, Allah akan membukakan pintu-pintu pengetahuan dan pemahaman yang lebih dalam.

Hal ini sejalan dengan ajaran Al-Quran dan hadits Nabi Muhammad ﷺ yang menekankan pentingnya mencari ilmu dan menjadikannya sebagai bagian integral dari kehidupan seorang Muslim. Allah berfirman dalam Al-Quran, “Dan katakanlah, ‘Ya Tuhanku, tambahkanlah kepadaku ilmu yang bermanfaat'” (QS. Thaha: 114). Nabi Muhammad ﷺ juga mengajarkan, “Barangsiapa yang menempuh suatu jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga.”

Dengan demikian, hubungan antara ketaatan kepada Allah dan peningkatan ilmu adalah saling terkait dan saling mempengaruhi. Semakin seseorang bertambah ketaatannya, semakin besar peluangnya untuk memperoleh pengetahuan agama yang mendalam.

Allahu a’lam.

Abu Ubay Afa

“Perbanyaklah kalian mengingat kepada sesuatu yang melenyapkan semua kelezatan, yaitu maut.” (HR. At-Tirmidzi)

Lainnya

  • Imam Ath-Thobariy rahimahullah menyatakan, “فمحنة الصابر أشد من محنة الشاكر ، وإن كانا شريفي المنزلة ، غير أني أقول...
  • Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu berkata, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, لا تَقَدَّمُوا رَمَضَانَ بِصَوْمِ يَوْمٍ وَلا يَوْمَيْنِ...
  • Imam Ibnul Qayyim rahimahullah berkata, ﻭﺻﺢ ﻋﻨﻪ – صلى الله عليه وسلم – ﺃﻧﻪ ﻛﺎﻥ ﻳﺴﺘﺎﻙ ﻭﻫﻮ ﺻﺎﺋﻢ ....
  • Al-Hasan al-Bashri rahimahullah mengatakan, أَدْرَكْتُ أَصْحَابَ رَسُولِ اللَّهِ ﷺ يستحِبُّونَ خَفْضَ الصَّوْتِ عِنْدَ الْجَنَائِز وَعِنْدَ قِرَاءَةِ الْقُرْآنِ وَعِنْدَ الْقِتَالِ....
  • Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu mengatakan, وإن كنتم لا بد مقتدين فاقتدوا بالميت فإنَّ الحي لا يؤمن عليه الفتنة....
  • Berkata Ibnu Rojab rahimahullah, وليست الفضائلُ بكثرة، الأعمال البدنية، لكن بكونها خالصةً لله عز وجل، صوابًا عَلَى متابعة السنة،...

Kirim Pertanyaan