Jangan Pernah Malas Untuk Berdoa!

3 menit baca
Jangan Pernah Malas Untuk Berdoa!
Jangan Pernah Malas Untuk Berdoa!

Doa adalah salah satu bentuk ibadah yang memiliki kekuatan luar biasa dalam kehidupan seorang Muslim. Melalui doa, kita memohon langsung dengan Allah Subhanahu wa Ta’ala, Rabb semesta alam yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Setiap orang memiliki kebutuhan dan harapan dalam hidupnya, dan doa adalah sarana yang tak ternilai harganya untuk memohon pertolongan dan berkat-Nya.

Syaikh Abdullah al-Bassam rahimahullah, seorang ulama terkemuka, mengingatkan kita tentang pentingnya tidak pernah malas untuk berdoa. Dalam ucapan beliau, beliau menyatakan,

من العجز أن يدعو هو العبد الله تعالى ويطلب منه تعالى قضاء حاجاته وتسهيل مهماته فلا يرى الإجابة الزاهرة فيكسل ويعجز عن مواصلة الدعاء

Di antara bentuk kelemahan adalah seorang hamba berdoa kepada Allah Ta’ala, memohon terpenuhinya berbagai kebutuhan dan kemudahan urusan-urusannya, namun dia tidak melihat adanya pengkabulan doa yang nyata sehingga dia pun malas dan tidak melanjutkan doanya.

Namun, dalam pandangan Islam, pengkabulan doa tidak selalu tampak secara langsung dan segera. Allah Ta’ala adalah Pemberi yang Maha Bijaksana, Dia mengetahui apa yang terbaik bagi hamba-Nya. Terkadang, doa kita akan dikabulkan dengan cara yang tidak kita sadari atau dalam waktu yang berbeda dengan harapan kita. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman dalam Al-Qur’an, Surah Al-Baqarah (2:216):

Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui.

Dalam konteks ini, kita perlu memahami beberapa hal yang penting mengenai doa:

Iman dan Kepercayaan: Doa harus disertai dengan keimanan yang teguh dan keyakinan bahwa Allah Ta’ala Maha Mendengar dan Maha Mengabulkan doa hamba-Nya. Meskipun hasilnya tidak segera terlihat, kita harus tetap yakin bahwa Allah Ta’ala selalu mengabulkan doa hamba-Nya dengan cara yang terbaik.

Kesabaran dan Tawakkal: Ketika doa belum terkabul, kita perlu bersabar dan tetap tawakkal. Allah Ta’ala mengetahui waktu dan cara yang tepat untuk mengabulkan doa kita. Kesabaran dan tawakkal adalah ujian bagi kita sebagai hamba yang taat.

Perbaiki Diri dan Perjuangkan Usaha: Doa bukanlah pengganti usaha dan tindakan. Kita perlu melakukan upaya maksimal dalam mencapai tujuan kita sambil terus berdoa kepada Allah untuk mendapatkan bantuan dan keberkahan-Nya. Doa dan usaha saling melengkapi dalam menggapai sukses dan pemenuhan kebutuhan.

Evaluasi Diri: Saat merasa doa belum terkabul, kita perlu melakukan introspeksi diri. Mungkin ada dosa-dosa yang menghalangi terkabulnya doa. Doa juga dapat menjadi proses untuk mendekatkan diri kepada Allah Ta’ala dan meningkatkan kualitas hidup kita secara keseluruhan.

Mengingat pentingnya doa dalam kehidupan seorang Muslim, kita tidak boleh pernah malas untuk berdoa. Meskipun terkadang doa kita tidak segera terkabul sesuai dengan harapan, kita harus tetap yakin bahwa Allah Ta’ala selalu mengabulkan doa hamba-Nya dengan cara yang terbaik. Teruslah berdoa dengan penuh keyakinan, kesabaran, dan tawakkal. Jangan pernah berhenti berdoa, karena doa adalah pintu pembuka rahmat dan keberkahan dari Allah Subhanahu wa Ta’ala. Allahu a’lam

Abu Ammar Ahmad

“Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah dia berkata yang baik atau diam.” (HR. Bukhari)

Lainnya

  • Syaikh Abdullah bin Abdurrahman al-Basam rahimahullah berkata, إن الغضب إذا ملك بن آدم كان الآمر و الناهي له “Sesungguhnya...
  • Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah mengingatkan, إياكم والتغافل والصدود فإن أمامكم القبر فاحذروا ضغطته ووحشته وإن وراء ذلك...
  • Dari Abu Bakr Ash-Shiddiq radhiyallahu’anhu, beliau berkata يارسول الله علِّمْني دعاءً أدعو به في صلاتي “Wahai Rasulullah, ajarkanlah kepadaku...
  • Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah menegaskan, الباطل لا يصير حقًّا بعظمة قائله وجلالته “Kebatilan tidak akan berubah menjadi...
  • Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin rahimahullah menyatakan, الاحتفال بعيد الحب لا يجوز لوجوه : الأول : أنه عيد...
  • Ibnu Hibban al-Busti rahimahullah menyatakan, إن من أشد العقوبة للمرء أن يخفى عليه عيبه لإنه ليس بمقلع عن عيبه...

Kirim Pertanyaan