Keterkaitan Antara Lisan Dengan Kalbu

2 menit baca
Keterkaitan Antara Lisan Dengan Kalbu
Keterkaitan Antara Lisan Dengan Kalbu

Dalam agama Islam, keterkaitan antara lisan (ucapan) dengan kalbu (hati) memiliki makna mendalam. Al-Hasan al-Bashri, seorang ulama terkemuka dari masa salaf, pernah menyatakan,

لا تستقيم أمانة رجلٍ حتى يستقيم لسانه ، ولا يستقيم لسانه حتى يستقيم قلبه

Tidak akan lurus amanahnya seseorang sampai lurus lisannya, dan tidak akan lurus lisannya sampai lurus kalbunya.
[Al-Adaabus Syar’iyyah 1/83]

Pernyataan ini menggambarkan pentingnya kejujuran dalam setiap ucapan dan tindakan kita. Jika lisan seseorang mengucapkan kebohongan atau perkataan yang tidak benar, maka dapat mencerminkan keadaan hati yang buruk, seperti niat yang tidak tulus atau perasaan iri hati.

Hal ini mengingatkan kita akan pentingnya menjaga hati yang baik agar lisan kita juga menjadi baik. Kebohongan atau fitnah yang dilontarkan melalui ucapan dapat menimbulkan dampak negatif bagi orang lain, termasuk diri sendiri. Oleh karena itu, kita harus selalu berusaha menjaga lisan (ucapan) yang baik dengan hati yang bersih dan tulus.

Dalam konteks agama Islam, pengawasan atas lisan dan kalbu menjadi bagian dari proses pembentukan akhlak yang mulia. Dengan membiasakan diri untuk selalu berkata benar dan jujur, serta menjaga hati dari amarah, dengki, dan sifat-sifat buruk lainnya, kita dapat mencapai kesucian dalam berbicara dan bertindak.

Begitu pentingnya keterkaitan antara lisan dan kalbu dalam pandangan Islam sehingga amal kebajikan seseorang ditentukan oleh keadaan hati dan ucapan yang keluar dari mulutnya. Oleh karena itu, mari selalu berusaha menjaga hati dan pikiran agar lisan kita selalu mengandung kebaikan dan kebenaran. Allahu a’lam

Abu Ammar Ahmad

“Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah dia berkata yang baik atau diam.” (HR. Bukhari)

Lainnya

  • Imam Ibnul Qayyim rahimahullah berkata, كان موت العالم مصيبة لا يجبرها إلا خلف غيره له، وأيضا فإن العلماء هم...
  • Dari Bahz bin Hakim dari ayahnya dari kakeknya, ia berkata, يا رسول الله من أبرّ ‘Wahai Rasulullah siapakah orang...
  • ☝? “Syaikh Zaid Al Madkholii rahimahulloh mengatakan,“ Bukan termasuk dari konsekuensi sebuah ikatan persahabatan adalah seseorang diam dari kekeliruan...
  • Al-Hafidz Ibnu Katsir rahimahullah mengatakan, أنَّ الرَّجل الصَّالح يُحفظ في ذرِّيته، وتشمَل بركَة عِبادتهِ لهُم في الدُّنيَا والآخِرة “Sejatinya...
  • Dari Mu’adz bin Jabal radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam telah bersabda, “استَعِيْنُوا عَلَى إِنْجَاحِ الْحَوَائِجِ بِالْكِتْمَانِ...
  • Imam Ibnul Qayyim rahimahullah berkata, ما سلبت النعم إلا بترك تقوى الله والإساعة إلى الناس “Tidaklah nikmat itu tercabut...

Kirim Pertanyaan