Semangat Ke Majelis Ilmu

2 menit baca
Semangat Ke Majelis Ilmu
Semangat Ke Majelis Ilmu

Di dalam kehidupan kita, belajar dan mengajarkan ilmu agama merupakan kewajiban bagi setiap muslim. Belajar untuk meningkatkan keimanan dan pengenalan terhadap Allah Ta’ala dan rasul-Nya, serta mengajarkannya untuk memperkuat keimanan orang lain dan memberikan manfaat pada masyarakat.

Salah satu cara yang paling efektif dalam melaksanakan kewajiban tersebut adalah dengan menghadiri majelis ilmu. Majelis ilmu adalah majelis terbaik di atas muka bumi. Disitulah hadir para malaikat yang mulia.

Ketika kita hadir dalam majelis ilmu, kita akan memperoleh pengetahuan baru yang bermanfaat, meningkatkan keimanan, serta menambah saudara-saudara baru dalam Islam. Namun, tidak cukup hanya hadir dalam majelis ilmu, kita juga harus mengamalkan ilmu yang telah kita pelajari dan mengajarkan kepada orang lain.

Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah menjelaskan

من حضر منكم مجلسًا واحدًا من مجالس العلم فاستفاد مسألة عمل بها وعلمها إخوانه فإنه يحصل خيرًا كثيرًا ويجرىٰ له أجرها وأجر من عمل بها إلىٰ يوم القيامة

“Siapa saja dari kalian yang menghadiri satu majelis ilmu lalu mengambil faedah dari suatu permasalahan yang dia amalkan dan ajarkan kepada saudara-saudaranya, maka dia akan memperoleh kebaikan yang sangat banyak dan mengalir pahalanya serta pahala siapa saja yang mengamalkannya sampai hari kiamat nanti.” [Adh-Dhiya al-Laami’1/14]

Betapa besar keutamaan menghadiri majelis ilmu dan mempraktikkan ilmu yang telah kita pelajari. Kita perlu menyadari bahwa mendapatkan ilmu dan mengajarkan kepada orang lain adalah sebuah nikmat dari Allah Ta’ala yang harus disyukuri dan dimanfaatkan sebaik-baiknya.

Oleh karena itu, mari kita jadikan semangat kehadiran di majelis ilmu sebagai cara untuk menambah kebaikan dalam hidup kita dan juga menjadi penerus ilmu yang bermanfaat bagi orang lain. Bahkan kita berkesempatan untuk meraih pahala jariyah dari ilmu yang diajarkan kepada orang lain. Allahu a’lam

Abu Ubay Afa

“Perbanyaklah kalian mengingat kepada sesuatu yang melenyapkan semua kelezatan, yaitu maut.” (HR. At-Tirmidzi)

Lainnya

  • Aisyah menceritakan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, إِنَّهَا لَيْسَتْ بِنَجَسٍ إِنَّمَا هِيَ مِنَ الطَّوَّافِينَ عَلَيْكُمْ “Kucing itu...
  • Imam Ibnul Qayyim rahimahullah menegaskan, ﻓﻼ ﺑﺪ ﻣﻦ ﺣﺼﻮﻝ اﻷﻟﻢ ﻭاﻟﻤﺤﻨﺔ ﻟﻜﻞ ﻧﻔﺲ ﺁﻣﻨﺖ ﺃﻭ ﻛﻔﺮﺕ ، ﻟﻜﻦ اﻟﻤﺆﻣﻦ...
  • Ishaq bin Isa rahimahullah berkata: Dahulu Al-Imam Malik rahimahullah pernah mengatakan: “Pertikaian dan debat kusir dalam ilmu agama akan...
  •   Salim bin Isa rahimahullah menyatakan, ألا ترى ما أعظم حق المؤمن؟ تراه نائماً على فراشه والملائكة يستغفرون له....
  • Bakr bin Muhammad rahimahullah menyatakan, ما رأيت بن عوف شامتا أحدا قط عبدا ولا أمة ولا شاة ولادجاجة ولا...
  • Imam Ibnul Qayyim rahimahullah berkata, وهلاك النفس من إهمال محاسبتها ومن موافقتها واتباع هواها “Kebinasaan jiwa adalah karena melalaikan...

Kirim Pertanyaan