Masa Muda Begitu Cepat Berlalu

2 menit baca
Masa Muda Begitu Cepat Berlalu
Masa Muda Begitu Cepat Berlalu

Masa muda adalah fase kehidupan yang begitu singkat, namun penuh dengan potensi dan peluang. Sebagaimana dinyatakan oleh al-Hafidz Ibnu Rajab al-Hanbali,

“مدة الشباب قصيرة كمدة زهر الربيع وبهجته ونضارته فإذا يبس وابيض فقد آن ارتحاله.”

“Masa muda sangat sebentar bagaikan bunga di musim semi, keindahan dan keelokannya. Apabila bunga itu telah menjadi kering dan putih, maka telah tiba waktu kepergiannya.” [Lathoiful Ma’arif 1/333]

Namun sayangnya, banyak di antara kita yang seringkali terlena dan terbuai oleh kesenangan duniawi dan melupakan tugas-tugas kita sebagai hamba Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Kita seringkali terlalu sibuk dengan dunia yang fana dan melupakan akhirat yang abadi. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk selalu mengingat bahwa setiap momen dalam hidup ini adalah kesempatan yang harus dimanfaatkan sebaik-baiknya.

Sebagai seorang Muslim, kita harus selalu berusaha untuk meningkatkan kualitas ibadah kita kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Kita harus belajar dan memahami agama dengan baik, serta melaksanakan segala perintah-Nya dengan sungguh-sungguh. Dengan demikian, kita akan mampu menjalani kehidupan dengan penuh makna dan mendapatkan kebahagiaan sejati di dunia dan akhirat.

Masa muda adalah masa emas untuk mencari ilmu agama. Begitu banyak pemuda yang masih labil keimanannya. Sehingga mudah tergoda oleh fitnah syubhat maupun syahwat.

Oleh karenanya seorang pemuda yang tersibukkan dengan ibadah akan mendapatkan pahala yang besar di akhirat nanti. Yaitu naungan Allah Ta’ala pada hari kiamat dimana pada hari itu tidak ada naungan kecuali naungan-Nya.

Hanya ada tujuh golongan yang akan mendapatkan naungan tersebut, di antaranya adalah

وَشَابٌّ نَشَأَ فِي عِبَادَةِ رَبِّهِ

“Seorang pemuda yang tumbuh di atas peribadatan kepada Rabbnya.” HR. Bukhari Muslim.

Maka manfaatkan lah masa muda yang sangat singkat ini dengan sebaik-baiknya dalam ketaatan kepada Allah Ta’ala.

Abu Ubay Afa

“Perbanyaklah kalian mengingat kepada sesuatu yang melenyapkan semua kelezatan, yaitu maut.” (HR. At-Tirmidzi)

Lainnya

  • “لمَّـا دَفَن ابن عَبَّاس زيد بن ثابِت حَثـا عَلَيهِ التُرَاب ثُــمَّ .قال: هـكذا يُـدفنُ العَـلم.” “💬 Tatkala Ibnu Abbas...
  • Imam Ibnul Qayyim rahimahullah menjelaskan, ومن الأدب معه-صلى الله عليه وسلم- أن لا تُرفع الأصواتُ فوقَ صوته؛ فإنّه سببٌ...
  • Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa’dy rahimahullah, الدُّعاء للشَّخص مِن أدلِّ الدَّلائل على محبَّته ؛ لأنَّه لا يدعو إلَّا لمَن...
  • Ibnu Muflih rahimahullah menyatakan, واعلم أن القلوب تضعف وتمرض، وربما ماتت بالغفلة والذنوب “Ketahuilah bahwa kalbu bisa melemah dan...
  • Dalam hadis riwayat Bukhari & Muslim, Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam mengajarkan pentingnya mencintai sesama, khususnya tetangga. Beliau...
  • Al-‘Allamah Shalih Al Fauzan حفظه الله mengatakan, • لا يعرف قيمة الصحّة إلاّ من ذاق المرض، ولا يعرف قيمة...

Kirim Pertanyaan