Menjaga Kehormatan Diri Dihadapan Manusia

2 menit baca
Menjaga Kehormatan Diri Dihadapan Manusia
Menjaga Kehormatan Diri Dihadapan Manusia

Kehormatan diri adalah nilai penting dalam kehidupan manusia, terutama dalam perspektif Islam. Perilaku dan tindakan seseorang dapat mempengaruhi bagaimana dia dilihat oleh orang lain. Dalam konteks ini, syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata,

( ومتى احتجت إليهم ـ أي إلى الناس ـ ولو في شربة ماء ، نقص قدرك عندهم بقدر حاجتك إليهم )

Kapan saja engkau merasa butuh kepada manusia, walaupun kepada segelas air, niscaya akan berkurang derajatmu di sisi mereka seukuran kebutuhanmu kepada mereka. ( Al fatawa 1/39 )

Pernyataan ini mengingatkan kita tentang betapa pentingnya menjaga kehormatan diri di hadapan manusia. Tidak hanya dalam hal materi atau kebutuhan fisik, tetapi juga dalam hal tindakan dan perilaku kita. Bagaimana kita berperilaku dan berkomunikasi dengan orang lain dapat memengaruhi cara pandang mereka terhadap kita.

Dalam Islam, menjaga kehormatan diri adalah sebuah nilai agung yang diajarkan Nabi Muhammad shalallahu alaihi wa sallam. Beliau mengajarkan umatnya untuk selalu berperilaku baik, bersikap adil, dan menghormati orang lain. Hal ini mencakup berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam interaksi sehari-hari.

Salah satu cara untuk menjaga kehormatan diri di mata manusia adalah dengan tidak meminta-minta dan mengemis kepada manusia. Sungguh Islam memotivasi pemeluknya untuk menjaga kehormatan diri dengan tidak meminta-minta kepada manusia. Mintalah kepada Allah Ta’ala, niscaya Allah Ta’ala akan mencintaimu. Sebaliknya jika engkau meminta-minta kepada manusia, engkau pun semakin rendah dan hina di hadapannya.
Cukup banyak dalil yang mencela peminta-minta bahkan menjelaskan tentang hukuman bagi pelakunya di akhirat kelak.

ما يَزَالُ الرَّجُلُ يَسْأَلُ النَّاسَ، حتَّى يَأْتِيَ يَومَ القِيَامَةِ ليسَ في وجْهِهِ مُزْعَةُ لَحْمٍ

“Seseorang selalu meminta-minta kepada manusia hingga datang pada hari kiamat nanti tanpa sepotong daging pun pada wajahnya.” HR. Bukhari dari Abdullah bin Umar radhiyallahu ‘anhu.

Maka dengan tidak meminta-minta kepada manusia, seseorang akan menjadi mulia dihadapan mereka. Allahu a’lam

Abu Ammar Ahmad

“Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah dia berkata yang baik atau diam.” (HR. Bukhari)

Lainnya

  • Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah mengatakan, الغناء والملاهي في المجتمع من أعظم الأسباب لزوال النعم وحلول النقم، وخراب...
  • Ibnu Rajab al-Hanbali rahimahullah menyatakan, ” المؤمن لاينبغي أن يصبح ويمسي إلاعلى توبة فإنه لا يدري متى يفاجئه الموت...
  • Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa’dy rahimahullah menegaskan, مجلس علم تجلسه خير لك من الدنيا وما فيها وفائدة تستفيدها وتنتفع...
  • KESHOLIHAN ISTRI ADALAH MODAL KESHOLIHAN ANAK رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ Wahai Rabb-kami karuniakanlah kepada kami...
  • Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah menjelaskan, استعمال الفرشاة والمعجون يغني عن السواك، بل وأشد منه تنظيفاً وتطهيراً فإذا فعله الإنسان...
  • Maksiat atau kemaksiatan merupakan tindakan yang dilakukan oleh manusia dengan sengaja melanggar perintah Allah. Tindakan maksiat ini tidak hanya...

Kirim Pertanyaan