Menyukai Kebaikan Untuk Tetangga

2 menit baca
Menyukai Kebaikan Untuk Tetangga
Menyukai Kebaikan Untuk Tetangga

Dalam hadis riwayat Bukhari & Muslim, Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam mengajarkan pentingnya mencintai sesama, khususnya tetangga. Beliau menyatakan

والذي نفسي بيده، لا يؤمن عبد حتى يحب لجاره ما يحب لنفسه.

“Demi Yang jiwaku berada ditangan-Nya, tidak akan sempurna keimanan seorang hamba hingga dia mencintai untuk tetangganya sesuatu yang dia cintai untuk dirinya.” [HR. Bukhari & Muslim ]

Pesan ini mengandung makna mendalam tentang kasih sayang, kepedulian, dan sikap baik terhadap lingkungan sekitar. Menyukai kebaikan untuk tetangga bukan hanya sebagai kewajiban dalam Islam, tetapi juga sebagai langkah konkret untuk membangun keimanan.

Menginginkan kebaikan untuk tetangga bukan sekadar kata-kata, tetapi tindakan nyata. Dari membantu dalam kebutuhan sehari-hari hingga menyebarkan senyuman dan kebaikan, setiap tindakan kecil dapat menjadi bentuk cinta kepada sesama. Dalam Islam, kepedulian terhadap tetangga dianggap sebagai manifestasi dari keimanan yang kuat. Betapa banyak dalil yang memerintahkan agar berbuat baik kepada tetangga.

Ketika kita membagikan kebaikan kepada tetangga, bukan hanya kita membangun keimanan pribadi, tetapi juga memberikan kontribusi positif kepada masyarakat. Kasih sayang yang kita tunjukkan kepada tetangga bisa menjadi contoh bagi orang lain dan membantu menciptakan lingkungan yang harmonis.

Sebagai muslim, mari kita tanamkan dalam diri kita makna sejati dari hadis ini. Sebarkan kebaikan, berikan kasih sayang kepada tetangga, dan saksikan bagaimana itu membangun keimanan kita serta menjadikan dunia tempat yang lebih baik untuk kaum muslimin. Allahu a’lam

Abu Abdillah Dendi

“Barang siapa menelusuri jalan untuk mencari ilmu padanya, Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga.” (HR. Muslim)

Lainnya

  • Imam Ibnul Qayyim rahimahullah menegaskan, أنك لا تجد أحدا عني بالغناء وسماع آلاته إلا وفيه ضلال عن طريق الهدى...
  • Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah menjelaskan, يَجِبُ الِاحْتِرَازُ مِنْ تَكْفِيرِ الْمُسْلِمِينَ بِالذُّنُوبِ وَالْخَطَايَا فَإِنَّهُ أَوَّلُ بِدْعَةٍ ظَهَرَتْ فِي الْإِسْلَامِ...
  • Ka’ab -rahimahullah- mengatakan, فَإِنَّهُ لَوْ مَلَأَ عِلْمُكَ مَا بَيْنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ مَعَ الْعُجْبِ مَا زَادَكَ اللَّهُ بِهِ إِلَّا سِفَالًا...
  • Abdullah bin Amr radhiyallahu’anhu berkisah. “كنتُ أكتُبُ كلَّ شيءٍ أسمَعُهُ مِن رسولِ اللهِ صلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ، أُريدُ حِفْظَهُ،...
  • Dalam suatu kisah yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Ahmad, putra Imam Ahmad bin Hanbal rahimahullah, terdapat pertanyaan mengenai seseorang...
  • Syaikh Rabi’bin Hadi al-Madkhali hafidzahullah menuturkan, فالجهل بهذا العلم علم الأنبياء الهادي إلى الحق و المنقذ من الضلال و...

Kirim Pertanyaan