Meraih Kelembutan Allah

2 menit baca
Meraih Kelembutan Allah
Meraih Kelembutan Allah

Umar bin Abdul Aziz rahimahullah menyampaikan sebuah pesan yang berharga

وما رفق أحد بأحد في الدنيا إلا رفق الله به يوم القيامة.

“Tidaklah seorang hamba bersikap lembut terhadap orang lain di dunia melainkan Allah Ta’ala akan bersikap lembut terhadapnya pada hari kiamat nanti” (Raudhatul Uqalaa wa Nuzhatul Fudholaa 167).

Pernyataan ini menjadi jalan bagi kita dalam mencapai kelembutan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Umar bin Abdul Aziz mengajarkan bahwa sikap lembut terhadap sesama bukan hanya menciptakan hubungan yang harmonis di dunia, tetapi juga merupakan investasi besar untuk memperoleh kelembutan Allah Subhanahu wa Ta’ala di hari akhir.
Karena balasan itu sesuai dengan jenis amalannya. Jika baik, maka baik pula balasannya sebagaimana dalam kaidah yang disebutkan para ulama

الجزاء من جنس العمل

“Balasan itu sesuai dengan jenis amalannya.”

Sikap lembut tidak hanya sebatas ucapan, tetapi juga bisa berupa tindakan yang penuh kasih sayang. Menyayangi sesama manusia, memberikan pertolongan tanpa pamrih, dan menunjukkan empati dalam setiap interaksi adalah bentuk konkret dari kelembutan. Umar bin Abdul Aziz mengingatkan kita bahwa setiap langkah kecil ke arah kelembutan akan dibalas oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala pada hari kiamat.

Kelembutan tidak selalu identik dengan kelemahan, tetapi sebuah sikap yang akan membawa kedamaian dan keberkahan di dunia maupun akhirat.

Sebagai umat Islam, kita diajak untuk menjalani kehidupan dengan interaksi terhadap sesama dengan penuh kelembutan, kasih sayang dan kebaikan di antara sesama Muslim. Umar bin Abdul Aziz memberikan contoh nyata bahwa kelembutan di dunia adalah kunci untuk meraih kelembutan Allah Subhanahu wa Ta’ala di akhirat. Allahu a’lam

Abu Hanan Faozi

“Barang siapa yang keluar (rumah) untuk mencari ilmu maka dia termasuk orang yang berada di jalan Allah sampai dia pulang.” HR. At-Tirmidzi)

Lainnya

  • Dalam kehidupan sehari-hari, masalah rumah tangga bisa menjadi tantangan yang serius bagi pasangan suami istri. Untuk membahas dan memberikan...
  • Dari Mu’adz bin Jabal radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam telah bersabda, “استَعِيْنُوا عَلَى إِنْجَاحِ الْحَوَائِجِ بِالْكِتْمَانِ...
  • Dalam perumpamaan yang indah, Malik bin Dinar rahimahullah menyampaikan pemahaman mendalam mengenai hubungan pertemanan manusia. Beliau menggambarkan, النَّاسُ أَجْنَاسٌ...
  • Dalam agama Islam, keterkaitan antara lisan (ucapan) dengan kalbu (hati) memiliki makna mendalam. Al-Hasan al-Bashri, seorang ulama terkemuka dari...
  • Imam asy-Syafi’i rahimahullah menyatakan, لا أعلم علمًا بعدَ الحلال والحرام أنبلَ مِن الطب، إلا أنَّ أهل الكتاب قد غلبونا...
  • Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa’dy rahimahullah mengatakan, “من نعمة الله وتيسيره: أن العمل الواحد يقوم مقام أعمال، فإذا دخل...

Kirim Pertanyaan