Nasehat Emas Para Sahabat

2 menit baca
Nasehat Emas Para Sahabat
Nasehat Emas Para Sahabat

Ghunaim bin Qais rahimahullah menyampaikan sebuah nasehat berharga yang telah menjadi pedoman bagi umat Islam sejak awal masa Islam. Beliau berkata:

اعمل في شبابك لكبرك واعمل في فراغك لشغلك واعمل في صحتك لسقمك واعمل في حياتك لموتك.

Artinya: “Dahulu kami saling menasehati di awal Islam dengan empat perkara, beramalah pada masa mudamu sebelum datang masa tuamu, beramalah pada waktu luangmu sebelum datang masa sibukmu, beramalah di masa sehatmu sebelum datang masa sakitmu, dan beramalah di masa hidupmu sebelum datang kematianmu.”

Keempat nasihat ini adalah panduan untuk memanfaatkan waktu dan kesempatan yang ada dalam hidup kita.

Yang pertama adalah beramal pada masa muda: Masa muda adalah waktu yang penuh energi dan aktivitas. Memanfaatkan masa ini untuk melakukan amal shalih insyaAllah akan mempermudah perjalanan hidup kita di masa tua nanti. Mumpung fisik masih kuat dan tubuh masih sehat, maka maksimalkan potensi ini dengan semaksimal mungkin dalam kebaikan.

Adapun yang kedua adalah beramalah pada waktu luang: Saat kita memiliki waktu luang, ini adalah kesempatan emas untuk melakukan hal-hal yang bermanfaat. Jangan tunggu sampai waktu kita sibuk untuk melakukan kebaikan. Tatkala datang kesibukan, baru kita sadar betapa bernilainya waktu luang.

Begitu pula beramal di masa sehat: Ketika kita dalam keadaan sehat, perbanyak amal-amal kebaikan semaksimal mungkin. Kesehatan adalah modal berharga yang tidak selamanya kita miliki. Manusia pasti akan menjalani masa-masa sakit dan bahkan kematian. Ketika sakit barulah sadar betapa besarnya nikmat kesehatan. Hingga Nabi shallallahu alaihi wa sallam mengingatkan dua nikmat di atas dalam hadisnya

نِعْمَتانِ مَغْبُونٌ فِيهِما كَثِيرٌ مِنَ النَّاسِ: الصِّحَّةُ والفَراغُ

“Ada dua nikmat yang sekian banyak manusia tertipu darinya, yaitu nikmat sehat dan waktu luang.” HR. Bukhari

Kemudian beramal di masa hidup: Selama kita masih hidup, gunakanlah waktu untuk beramal dan beribadah. Kematian bisa datang kapan saja, sehingga kita harus memanfaatkan waktu hidup yang singkat ini untuk persiapan akhirat.

Nasehat ini mengingatkan kita untuk selalu aktif dalam melakukan amal kebaikan dan memanfaatkan setiap kesempatan yang diberikan oleh Allah Ta’ala kepada kita. Semoga kita bisa mengikuti petunjuk ini dan menjadikannya sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari kita. Aamiin Yaa Rabbal A’lamin

Abu Ubay Afa

“Perbanyaklah kalian mengingat kepada sesuatu yang melenyapkan semua kelezatan, yaitu maut.” (HR. At-Tirmidzi)

Lainnya

  • Musibah dan cobaan merupakan bagian tak terpisahkan dalam kehidupan manusia. Dalam pandangan Islam, khususnya menurut ulama salaf (para pendahulu...
  • Ibnul Qayyim rahimahullah menyatakan, وكثير ممن لا قدر للدين عنده يقع في ذلك ، ولا يدري قبح ما فعل...
  • Ketika rezeki terasa seret dan tidak lancar, solusi yang paling dianjurkan dalam Islam adalah memperbanyak istighfar. Istighfar, atau memohon...
  • Abdullah bin Abbas radhiyallaahu ‘anhuma menyatakan, ركعتان مقتصدتان في تفكرٍ، خير من قيام ليلة، والقلب ساهٍ. “Dua rekaat yang...
  • Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah menyatakan bahwa mendengarkan nyanyian memiliki efek buruk yang lebih besar terhadap jiwa daripada minuman...
  • Syaikh Abdullah bin Abdurrahman al-Bassam rahimahullah menyatakan, فالظن القبيح عمن ظاهره الخير لا يجوز وهو المراد بقوله تعالى (إن...

Kirim Pertanyaan