Tidak Perlu Malu Mengakui Kesalahan

2 menit baca
Tidak Perlu Malu Mengakui Kesalahan
Tidak Perlu Malu Mengakui Kesalahan

Mengakui kesalahan dan kembali kepada kebenaran adalah tanda kejujuran dan keberanian. Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah menekankan bahwa tidak pantas bagi seseorang untuk merasa malu dalam mengakui kesalahan dan kembali kepada jalan yang benar.

Kembali kepada kebenaran adalah suatu keutamaan yang harus dihargai, sementara bersikukuh di atas kesalahan hanya akan membawa kehinaan dan kerendahan.

Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah menyatakan,

لا ينبغي له أن يستحيي من الرجوع إلى الحق فالرجوع إليه فضيلة وحق والبقاء في الباطل رذيلة وذل وهوان وتعرض لسخط الله عز وجل

“Tidak pantas bagi seseorang untuk malu (dari) kembali kepada kebenaran, karena kembali kepada kebenaran merupakan suatu keutamaan dan kebenaran. Adapun bersikukuh di atas kebatilan itu merupakan suatu kerendahan dan kehinaan serta perbuatan menjerumuskan diri kepada murka Allah Azza wa Jalla.” Fawaid Min at-Tafsir 36

Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering kali dihadapkan pada situasi di mana kita harus memilih antara mengakui kesalahan atau tetap bersikukuh dengan pendirian yang salah. Mengakui kesalahan memerlukan keberanian, tetapi itu adalah langkah yang benar untuk menuju perbaikan diri. Dengan mengakui kesalahan, kita menunjukkan keinginan untuk menjadi lebih baik.

Sebaliknya, tetap bersikukuh pada kesalahan hanya akan memperburuk keadaan dan menjerumuskan diri kita pada keburukan yang lebih besar. Tindakan ini tidak hanya merugikan diri sendiri tetapi juga bisa mendatangkan murka Allah ﷻ. Oleh karena itu, penting untuk memiliki sikap adil dan rendah hati dalam menerima kebenaran, meskipun itu berarti harus mengakui kesalahan kita.

Mengakui kesalahan bukanlah tanda kelemahan, melainkan tanda kebijaksanaan. Itu menunjukkan bahwa kita mampu melihat dan menerima kebenaran, serta berkomitmen untuk memperbaiki diri. Dengan demikian, kita dapat menjalani hidup dengan lebih baik dan mendapatkan ridha Allah ﷻ.

Kesimpulannya, tidak perlu malu untuk mengakui kesalahan dan kembali kepada kebenaran. Ini adalah tindakan mulia yang mencerminkan keberanian dan kejujuran. Semoga kita semua diberikan kekuatan untuk selalu berada di jalan yang benar dan tidak takut untuk mengakui kesalahan dan kembali kepada kebenaran. Allahu a’lam

Abu Hanan Faozi

“Barang siapa yang keluar (rumah) untuk mencari ilmu maka dia termasuk orang yang berada di jalan Allah sampai dia pulang.” HR. At-Tirmidzi)

Lainnya

  • Dalam kehidupan sehari-hari, kita terkadang dihadapkan pada situasi di mana orang lain mengucapkan kata-kata yang tidak menyenangkan atau mengkritik...
  • Dari Utsman bin Affan radhiyallahu’anhu bahwa Rasulullah shallallahu bersabda, “Barang siapa membaca ‘بِسْمِ اللهِ الَّذِي لاَ يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ...
  • Imam Ibnul Qayyim rahimahullah berkata, للتسمية في أول الطعام و الشراب، و حمد الله في آخره تأثير عجيب في...
  • Imam Ibnul Jauzi rahimahullah berkata, أعظم الأسباب في توليد الغفلة أمْرانِ أَحدُهُما اِمتِلاءُ البُطونِ. و الآخَرُ مُعاشَرةُ البطَّالينَ فعليك...
  • Abu Darda’ radhiyallahu ‘anhu menuturkan, “إنما أخاف أن يكون أول ما يسألني عنه ربي أن يقول قد علمت فما...
  • Syaikh Ahmad an-Najmi rahimahullah mengatakan, حـب الله عـز وجـل حـب مـمزوج بالخـوف والتعــظيم والإجـلال فـالله يجـب أن يحـب أكـثر...

Kirim Pertanyaan