Beragama Bukan Dengan Perasaan

1 menit baca
Beragama Bukan Dengan Perasaan
Beragama Bukan Dengan Perasaan

Agama tidak boleh diukur berdasarkan pada perasaan. Syaikh Muhammad bin Saleh al-Utsaimin rahimahullah menyatakan,

لو كان الدين بالعاطفة لكان جميع أهل البدع على حق

“Seandainya agama itu berlandaskan kepada perasaan, niscaya semua ahli bid’ah berada di atas kebenaran.”
(Silsilah Al-Liqo asy-Syahri 33)

Pernyataan ini mengingatkan kita akan pentingnya memahami agama dengan landasan yang kuat dan benar.
Dalam agama, ketetapan berdasarkan dalil-dalil yang jelas dan shahih dari Al-Qur’an dan hadis.

Kita tidak boleh hanya mengikuti perasaan pribadi atau keyakinan yang tidak didukung oleh dalil-dalil yang benar. Agama Islam memiliki pedoman yang jelas dalam Al-Quran dan Sunnah, serta ijma (kesepakatan para ulama) sebagai sumber hukum. Ini mengingatkan kita untuk selalu merujuk kepada sumber-sumber yang sahih dalam memahami ajaran agama.

Syaikh Muhammad bin Saleh al-Utsaimin juga memberikan peringatan penting bahwa ahli bid’ah, atau orang-orang yang mengikuti ajaran yang menyimpang dari ajaran asli agama, seringkali melakukan hal tersebut berdasarkan perasaan dan interpretasi pribadi mereka. Hal ini dapat mengarah pada pemahaman agama yang salah dan menyimpang.

Oleh karena itu, penting bagi setiap muslim untuk memahami al-Qur’an dan hadis dengan pemahaman para shahabat.
Tidak hanya mengikuti perasaan atau pandangan pribadi semata. Dengan cara ini, kita dapat menjaga kebenaran dan kemurnian ajaran agama Islam. Allahu a’lam

Abu Hanan Faozi

“Barang siapa yang keluar (rumah) untuk mencari ilmu maka dia termasuk orang yang berada di jalan Allah sampai dia pulang.” HR. At-Tirmidzi)

Lainnya

  • Imam Ibnu Katsir rahimahullah berkata, أي: هي متاع فان غار لمن ركن إليها، فإنه يغتر بها و تعجبه حتي...
  • Imam Ibnul Qayyim rahimahullah menjelaskan, ﻭﻳﺠﻮﺯ ﺗﻜﻨﻴﺔ اﻟﺮﺟﻞ اﻟﺬﻱ ﻟﻪ ﺃﻭﻻﺩ ﺑﻐﻴﺮ ﺃﻭﻻﺩﻩ ﻭﻟﻢ ﻳﻜﻦ ﻷﺑﻲ ﺑﻜﺮ اﺑﻦ اﺳﻤﻪ...
  • Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah menyatakan, أن القلب لا يدخله حقائق الإيمان إذا كان فيه ما ينجسه من الكبر...
  • Utsman bin Hakim al-Adawi rahimahullah mengingatkan kita tentang pentingnya selektif dalam memilih teman. Beliau mengatakan, اصحب من هو فوقك...
  • Muwarriq al-‘Ijli rahimahullah menyatakan, تعلمت الصمت في عشر سنين وما قلت شيئا قط إذا غضبت أندم عليه إذا زال...
  • Al-Hafidz Ibnu Katsir rahimahullah berkisah, “وقد كان البخاريُّ يستيقظُ في الليلةِ الواحدة من نومه، فيوقد السراج، ويكتب الفائدة تمرّ...

Kirim Pertanyaan