Hewan Kurban Besar Atau Harga Mahal?

2 menit baca
Hewan Kurban Besar Atau Harga Mahal?
Hewan Kurban Besar Atau Harga Mahal?

Penyembelihan hewan kurban telah menjadi bagian penting dalam agama Islam selama berabad-abad. Setiap tahun, umat Muslim di seluruh dunia merayakan Hari Raya Idul Adha dengan menyembelih hewan kurban sebagai bentuk ibadah dan pengabdian kepada Allah ﷻ. Namun, muncul pertanyaan yang sering ditanyakan: apakah hewan kurban yang besar lebih baik daripada yang memiliki harga mahal?

Pendapat Al-‘Allamah Ibnu Utsaimin rahimahullah memberikan sudut pandang yang menarik terkait masalah ini. Beliau menjelaskan bahwa jika kita melihat dari segi manfaatnya, hewan kurban yang besar dengan daging yang banyak lebih utama. Alasannya adalah bahwa semakin banyak daging yang dihasilkan, semakin banyak pula manfaat yang dapat diberikan kepada orang-orang yang membutuhkannya, seperti fakir miskin dan orang-orang yang kurang mampu.

Al-‘Allamah Ibnu Utsaimin rahimahullah menjelaskan di dalam karya beliau,

إذا نظرنا إلى منفعة الأضحية الكبيرة ذات اللحم الكثير تكون أفضل. وإن نظرنا إلى صدق التعبد لله عزوجل قلنا كثيرة الثمن أفضل. لكن انظر ما هو أصلح لقلبك فافعله فإن رأيت أن النفس يزداد إيمانها وذلها لله عز وجل ببذل الثمن فابذل

“Apabila kita melihat kepada manfaat sesembelihannya yang besar dan dagingnya banyak, maka ini (hewan yang besar & banyak dagingnya) lebih utama. Namun jika melihat kepada kejujurannya dalam beribadah, maka kita katakan bahwa yang harganya paling mahal lebih utama. Sehingga perhatikanlah mana yang lebih bermanfaat untuk kalbumu, maka itulah yang engkau lakukan. Jika engkau melihat jiwa ini bertambah keimanan dan ketundukannya kepada Allah dengan kurban yang mahal, maka berkurbanlah dengan hewan kurban yang lebih mahal.” [Majmu’ al-Fatawa 35/25]

Namun, Syaikh Ibnu Utsaimin juga menekankan pentingnya kejujuran dan ketulusan dalam beribadah kepada Allah ﷻ. Dalam hal ini, jika kita memandang dari sudut pandang kejujuran ibadah, maka hewan kurban yang memiliki harga yang mahal lebih utama. Dalam memilih hewan kurban yang mahal, seseorang menunjukkan keikhlasan dan ketulusannya dalam beribadah kepada Allah ﷻ, karena dia telah bersedia mengeluarkan sejumlah besar uang untuk melaksanakan perintah-Nya.

Namun, Ibnu Utsaimin juga memberikan nasihat yang bijaksana. Dia mengatakan bahwa yang terpenting adalah memperhatikan apa yang lebih bermanfaat bagi hati kita. Setiap individu memiliki kecenderungan, dan yang paling penting adalah memilih apa yang akan meningkatkan keimanan dan ketundukan kita kepada Allah ﷻ. Jika seseorang merasa bahwa membeli hewan kurban yang mahal akan meningkatkan iman dan ketaatannya kepada Allah, maka dia dianjurkan untuk memilih hewan kurban yang memiliki harga yang mahal.

Penting untuk diingat bahwa esensi dari ibadah kurban adalah mengorbankan sesuatu yang berharga sebagai tanda ketaatan kita kepada Allah ﷻ. Hewan kurban yang besar atau yang memiliki harga mahal hanyalah sarana untuk mencapai tujuan ini. Yang terpenting adalah niat yang tulus dan keikhlasan hati kita dalam beribadah kepada Allah ﷻ.

Semoga Allah menerima ibadah kurban kita dan menerima amal ibadah kita yang lainnya.

Abu Hanan Faozi

“Barang siapa yang keluar (rumah) untuk mencari ilmu maka dia termasuk orang yang berada di jalan Allah sampai dia pulang.” HR. At-Tirmidzi)

Lainnya

  • Dalam agama Islam, ulama memegang peran yang sangat penting dalam menyebarkan pengetahuan agama, mengajar dan membimbing umat, serta menjaga...
  • “Tatkala kaum muslimin mengalami kekalahan dalam perang Uhud, maka Abu Sufyan (saat itu masih musyrik) bertanya أفي القوم محمّد؟...
  • Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah menyatakan, “المؤمن إذا حضره ﺃجله وبشر بما عند اﻟﻠﻪ ﻋﺰ ﻭﺟﻞ ﺃﺣﺐ ﻟﻘﺎء...
  • Syaikh Muhammad bin Sholih Al Utsaimin rahimahulloh, “Bukan termasuk syarat doa adalah mengulanginya sebanyak tiga kali. Ini sebatas adab...
  • Ghibah, atau pembicaraan tentang keburukan atau aib seorang yang dia tidak suka untuk dibicarakan , merupakan penyakit lidah yang...
  • Zubair bin Adi rahimahullah berkisah, “Kami mendatangi Anas bin Malik kemudian kami mengutarakan kepadanya keluh kesah kami tentang kezaliman al-Hajjaj...

Kirim Pertanyaan