Menangis Karena Allah

1 menit baca
Menangis Karena Allah
Menangis Karena Allah

Tangisan karena Allah mencerminkan hubungan yang kuat antara hamba dan Penciptanya. Bukanlah tangisan lemah yang timbul dari kesedihan duniawi semata, melainkan tangisan yang tulus dan ikhlas, yang muncul dari rasa takut, cinta, dan harap kepada Allah semata. Ketika seseorang menangis karena dosa-dosanya dan kesadaran akan kelemahannya, itu menandakan bahwa hatinya hidup dan peka terhadap akhirat.

Dalam Majmu’ul Fataawa, Ibnu Taimiyah menyatakan,

ﻓﺈﻥ ﺑﻜﺎء اﻟﺒﺎﻛﻲ ﻟﻠﻪ ﻛﺎﻟﺬﻱ ﻳﺒﻜﻲ ﻣﻦ ﺧﺸﻴﺔ اﻟﻠﻪ ﻣﻦ ﺃﻓﻀﻞ اﻟﻌﺒﺎﺩاﺕ .

“Sesungguhnya tangisan orang yang menangis karena Allah seperti seseorang yang menangis karena takut kepada Allah, maka ini termasuk ibadah yang paling utama.” [Majmu’ul Fataawa 23/144]

Tangisan ini bukanlah tanda keputusasaan, melainkan ekspresi kesadaran akan dosa dan keinginan tulus untuk bertaubat.

Tangisan ini adalah bentuk kerendahan hati dan kesadaran akan keterbatasan diri, serta sebuah panggilan untuk memperbaiki diri menuju kesempurnaan iman.

Tangisan karena Allah adalah bentuk ibadah yang tinggi dan berarti bagi setiap Muslim. Ia mencerminkan kesadaran akan kebesaran Allah dan ketidaksempurnaan diri kita sebagai hamba. Dengan menangis karena Allah, kita berusaha menyucikan hati dan memperbanyak ibadah dengan ikhlas karena-Nya. Allahu a’lam

Abu Ubay Afa

“Perbanyaklah kalian mengingat kepada sesuatu yang melenyapkan semua kelezatan, yaitu maut.” (HR. At-Tirmidzi)

Lainnya

  • Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, penting bagi setiap individu untuk mematuhi dan mendukung pemerintah dalam perkara yang baik demi...
  • JANGAN LUPAKAN AL QUR’AN Berkata Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah : Sesungguhnya melupakan Al Qur’an termasuk perbuatan dosa❗️. Sumber...
  • Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah menjelaskan, ﻭﻛﻠﻤﺎ ﺃﺣﺴﺴﺖ ﺑﺸﻲﺀ ﻣﻦ ﺍﻟﺤﺴﺪ ﻓﻘﻞ “Setiap kali engkau merasa hasad, maka...
  • Dari Anas bin Malik radhiyallahu anhu bahwa Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “ما من مسلم غرس غرسا فأكل...
  • Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah mengatakan, “أوّل من أحدثها الفاطميون في مصر في القرن الرابع الهجري” “Yang pertama...
  • Imam Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan, “حقيقةُ غِنَى القَلْبِ: تَعلُّقُهُ باللهِ وَحدَهُ.و حقيقةُ فَقرِهِ المَذْمُوم تَعلُّقُهُ بغيرهِ.” “Hakikat kekayaan kalbu...

Kirim Pertanyaan