Menulis Nama Di Masjid

2 menit baca
Menulis Nama Di Masjid
Menulis Nama Di Masjid

Di dalam Islam, keikhlasan (ikhlas) adalah prinsip yang sangat penting dalam beribadah dan beramal. Ikhlasbadalah syarat diterimanya amalan. Ikhlas adalah melakukan segala sesuatu hanya untuk Allah Azza wa Jalla, tanpa mencari pujian atau penghargaan dari orang lain. Prinsip keikhlasan ini ditekankan dalam banyak ayat dan hadis. Salah satu contoh pengingat akan pentingnya keikhlasan dalam beramal dapat ditemukan dalam perkataan Ibnul Jauzi rahimahullah.

Ibnul Jauzi rahimahullah pernah menjelaskan

( من كتب اسمه على المسجد الذي يبنيه كان بعيداً من الإخلاص ).

“Seseorang yang menulis namanya di masjid yang telah dia bangun, maka dia jauh dari keikhlasan.” Ungkapan ini menjadi peringatan keras terhadap perilaku yang mencampuradukkan motif duniawi dengan amal ibadah.

Dalam konteks ini, menulis nama di masjid yang telah dibangun oleh seseorang mencerminkan niat yang tidak murni. Seharusnya, segala bentuk amal ibadah dan kebaikan dilakukan semata-mata karena Allah Azza wa Jalla. Ketika seseorang memasukkan ego dan pencarian pengakuan dalam amalannya, keikhlasan akan terkikis. Hasilnya, amal tersebut mungkin diterima secara fisik oleh manusia, namun boleh jadi pahalanya tidak akan sempurna atau bahkan lenyap secara total.

Pentingnya menjaga keikhlasan dalam beribadah dan beramal mencerminkan nilai-nilai Islam yang mendasar. Ini mengingatkan umat Muslim untuk selalu memeriksa dan membersihkan niat mereka dari niatan-niatan buruk. Apakah amal-amal yang mereka lakukan benar-benar tulus hanya untuk Allah Azza wa Jalla atau apakah ada niat tersembunyi untuk mencari popularitas, pujian, atau keuntungan dunia?

Dalam menjalani kehidupan sehari-hari, setiap individu Muslim harus selalu berupaya untuk merenungkan niat mereka dan memastikan bahwa setiap amal yang mereka lakukan dilandaskan pada keikhlasan. Sehingga setiap amal saleh kita benar-benar menjadi ibadah yang diterima oleh Allah Azza wa Jalla. Allahu a’lam

Abu Ubay Afa

“Perbanyaklah kalian mengingat kepada sesuatu yang melenyapkan semua kelezatan, yaitu maut.” (HR. At-Tirmidzi)

Lainnya

  • Imam Ibnul Qayyim rahimahullah berkata, من ﺃﻋﻈﻢ اﻟﺴﻔﻪ ﺑﻴﻊ اﻟﺤﻴﺎﺓ اﻟﻄﻴﺒﺔ اﻟﺪاﺋﻤﺔ ﻓﻲ اﻟﻨﻌﻴﻢ اﻟﻤﻘﻴﻢ ﺑﻠﺬﺓ ﺳﺎﻋﺔ ﺗﺬﻫﺐ ﺷﻬﻮﺗﻬﺎ...
  • Syaikh Shalih al-Fauzan hafidzahullah berkata, فالدعاء من أعظم أنواع العبادة فمن دعا غير الله من الموتى و المقبورين و...
  • Imam Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan, متى رزق العبد انقيادا للحق وثباتا عليه ،فليبشر فقد بشر بكل خير،وذلك فضل الله...
  • Asy syaikh Ibnu utsaimin rahimahullah, “Setiap manusia bertakbir sendiri – sendiri, karena takbir bersama-sama tidak ada asalnya sama sekali...
  • Imam asy-Syafi’i rahimahullah menyatakan, لا يجمُل العِلم ولا يَحسُن إلّا بثَلاثِ خلالٍ  تَقوى اللهِ وإصَابة السُنة والخشيَة ” Tidak akan...
  • Abdullah bin Abbas radhiyallaahu’anhuma menyatakan, “الحسنة، والسيئة من عند الله أما الحسنة فأنعم الله بها عليك، وأما السيئة فابتلاك...

Kirim Pertanyaan