Perhatikan Apa Yang Membuatmu Bahagia Di Hari Idul Fitri!

2 menit baca
Perhatikan Apa Yang Membuatmu Bahagia Di Hari Idul Fitri!
Perhatikan Apa Yang Membuatmu Bahagia Di Hari Idul Fitri!

Suara takbir bergema di udara, syahdu terasa merasuk ke dalam jiwa. Hari yang ditunggu-tunggu akhirnya tiba, hari kemenangan bagi orang-orang yang berjuang sepanjang bulan Ramadan.

Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah pernah berkata di dalam karyanya,

الموفق يفرح بعـيد الفطر لأنه تخلص به من الذنوب حيث قد يغفر له ما تقدم ما من ذنبه والغافل يفرح بعيد الفطر لأنه تخلص من الصوم الذي يجد فيه العناء والمشقة وفرق بين الفرحين

“Orang yang diberi taufiq berbahagia dengan Idul Fitri karena dia terbebaskan dari dosa-dosa. Dimana Allah Ta’ala telah mengampuni dosanya yang telah lalu. Sedangkan orang yang lalai berbahagia dengan Idul Fitri karena dia merasa bebas dari puasa. Yang mana dia menjumpai kepayahan dan kesulitan dalam puasanya. Inilah dua kegembiraan yang berbeda.” [Syarh Mumti’ 5/158]

Sebuah beban berat yang selama ini melekat di pundaknya, kini diampuni oleh Allah Ta’ala. Dia merasa bersih dan suci, siap memulai lembaran baru dalam hidupnya.

Sementara itu, orang yang lalai merasa bahagia dengan Idul Fitri karena ia merasa bebas dari puasa. Yang selama sebulan penuh membuatnya merasakan kesulitan dan kepayahan.

Namun, apakah itu yang sebenarnya membuatnya bahagia? Hanya kebebasan dari puasa? Padahal, puasa adalah bentuk pengorbanan yang sangat mulia, suatu bentuk ibadah yang memberikan banyak manfaat bagi jiwa dan raga.

Perhatikanlah dengan seksama, apa yang sebenarnya membuatmu bahagia di hari kemenangan ini. Apakah karena kebebasan dari dosa ataukah karena kebebasan dari puasa? Dua kegembiraan yang berbeda, namun keduanya memiliki makna yang sangat dalam.

Namun, jangan lupa bahwa kebahagiaan sejati tidak hanya terletak pada momen Idul Fitri. Kita harus senantiasa berusaha untuk menjaga kebersihan hati dan jangan sampai kembali terjerumus dalam dosa setelah kita dibersihkan pada hari kemenangan ini.

Dan jangan lupa pula, bahwa ibadah puasa bisa kita lakukan di bulan-bulan lainnya, sebagai bentuk pengorbanan dan pembentukan karakter diri yang lebih baik.

Mari, perhatikan apa yang sebenarnya membuatmu bahagia di hari Idul Fitri ini. Jadikan momen ini sebagai awal perubahan menuju kehidupan yang lebih baik dan semakin mendekatkan diri kepada Allah Ta’ala. Selamat Idul Fitri! Taqabbalallahu minna wa minkum.

Abu Hanan Faozi

“Barang siapa yang keluar (rumah) untuk mencari ilmu maka dia termasuk orang yang berada di jalan Allah sampai dia pulang.” HR. At-Tirmidzi)

Lainnya

  • Dahulu Mu’adz bin Jabal radhiyallahu ‘anhu mengatakan tentang kaum Nasrani, “ﻻ ﺗﺮﺣﻤﻮﻫﻢ ، ﻓﻠﻘﺪ ﺳﺒﻮا اﻟﻠﻪ ﻣﺴﺒﺔ ﻣﺎ ﺳﺒﻪ...
  • Yahya bin Mu’adz ar-Razi rahimahullah menyatakan, ليكن حظ المؤمن منك ثلاثة إن لم تنفعه فلا تضره وإن تفرحه فلا...
  • “`Dahulu di suatu majlis Al Hasan Al Basri, di sebutkan sisi beliau sahabat nabi Muhammad shalallahu alaihi wasallam kemudian...
  • Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah menjelaskan, فإذا كثرت خطاياك فأكثر من الصدقة فإنها تُطفئ الخطيئة “Apabila dosamu banyak,...
  • Saudaraku… Membaca kembali lembaran-lembaran hidup di hari-hari yang telah berlalu, tentu akan mengundang tangis. Seolah tiap langkah tiada selamat...
  • Syaikh Rabi’bin Hadi al-Madkhali hafidzahullah berkata لا نعطي قداسةً لأفكارِ أحدٍ أبدًا كائنًا مَن كان؛ فالخطأ يُردُّ من أيِّ...

Kirim Pertanyaan