Sedikitnya Teman Sejati: Renungan yang Menyentuh Hati

2 menit baca
Sedikitnya Teman Sejati: Renungan yang Menyentuh Hati
Sedikitnya Teman Sejati: Renungan yang Menyentuh Hati

Kita semua pernah merasakan perbedaan jumlah teman saat sedang bahagia dan sedang dalam kesulitan. Saat merayakan keberhasilan dan kesuksesan, teman-teman datang bersamaan untuk berbagi kebahagiaan. Namun, ketika kesulitan dan penderitaan datang, hanya sedikit teman yang bersedia hadir dan menemani.

Seperti yang pernah diucapkan oleh Hassan bin Tsabit,

أخِلَّاءُ الرَّخَاءِ هم كثيرٌ
ولكن في البلاء هم قليل

“Teman dekat dalam kondisi sejahtera itu banyak. Namun teman dekat dalam penderitaan itu sedikit.” (Adab ad-Din wa ad-Dunya:209)

Pepatah ini mengajarkan bahwa dalam kehidupan, kita perlu memiliki teman sejati yang siap mendukung kita baik dalam kebahagiaan maupun kesedihan.

Teman sejati adalah mereka yang selalu ada untuk kita, baik dalam suka maupun duka. Mereka adalah orang-orang yang tidak pernah meninggalkan kita dalam kesulitan dan membantu kita melewati masa-masa sulit. Mereka juga selalu memberikan dukungan dan dorongan pada saat kita merasa lemah dan putus asa.

Namun, sayangnya tidak semua orang memiliki teman sejati. Kebanyakan dari kita hanya memiliki teman-teman yang hadir di saat-saat tertentu. Saat kita membutuhkan bantuan, kita kadang hanya menemui teman yang memiliki kepentingan yang sama dengan kita. Ini bukanlah salah, namun kita perlu menyadari bahwa dalam kehidupan, kita membutuhkan teman yang benar-benar peduli dengan kita.

Oleh karena itu, mari kita bersyukur atas keberadaan teman sejati kita, dan berusaha untuk menjadi teman sejati bagi orang lain. Kita tidak pernah tahu kapan kesulitan dan penderitaan akan datang, namun dengan memiliki teman sejati, kita akan selalu memiliki dukungan dan kekuatan untuk menghadapinya.

Jadilah teman sejati bagi orang lain, dan percayalah bahwa ketika kita membutuhkan dukungan, Allah akan mengirimkan teman sejati untuk kita. Sebab, Allah selalu memberikan yang terbaik bagi hamba-Nya yang bertawakal pada-Nya.

Abu Ubay Afa

“Perbanyaklah kalian mengingat kepada sesuatu yang melenyapkan semua kelezatan, yaitu maut.” (HR. At-Tirmidzi)

Lainnya

  • Al-Hafidz Ibnu Rajab rahimahullah menyatakan, ومنْ علاماتِ العِلم النافع أنّ صاحبه لا يدَّعي العِلم ولا يفخر به علي أحدٍ...
  • Dalam pandangan Al-‘Allamah Ibnu Utsaimin rahimahullah menyatakan, الصحيح أنه إذا وجد سبب الجمع سواء في سفر، أو مرض، أو...
  • Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah, Pertanyaan: ‘Apa hukumnya menelan makanan yang naik bersama dengan sendawa. Apabila menelan makanan...
  • Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahullah mengatakan, صلاة الفجر كالمفتاح لصلاة النهار- بل لعمل النهار كله- وأنها كالمعاهدة بين الله وبين...
  • Dahulu Al-Imam Ibnu ‘Aun rahimahullah tidak pernah marah. Maka apabila seseorang membuat beliau marah. Beliau mengatakan, “Baarakallahu fiik (Semoga...
  • ? “Abu Umar bin Al ‘alaa rahimahullahu mengatakan, “ “Bukan termasuk dari adab yang baik adalah engkau menjawab pertanyaan...

Kirim Pertanyaan