Terapi Untuk Kalbu Yang Keras, Penyakit Riya’ Dan Hasad

1 menit baca
Terapi Untuk Kalbu Yang Keras, Penyakit Riya’ Dan Hasad
Terapi Untuk Kalbu Yang Keras, Penyakit Riya’ Dan Hasad

Pertanyaan

Terkadang aku merasa kalbuku ini keras, terkadang pula aku merasakan adanya penyakit kalbu seperti syirik yang tersembunyi (riya') atau cemburu (hasad) terhadap sebagian orang, apa obat dari penyakit-penyakit itu?

Jawaban

Obatnya adalah hendaknya anda,
-Memperbanyak dzikir kepada Allah Ta’ala dan bacaan al-Qur’an
-Melakukan ibadah-ibadah sunnah semampunya
-Bermajlis dengan orang-orang yang soleh dan baik agamanya
-Mengikhlaskan niat amalan hanya kepada Allah Ta’ala
-Menjauhkan ibadah dari tempat-tempat pemicu munculnya riya’
-Berusaha menghilangkan riya’ ketika muncul dengan mengharap keridhaan Allah dan negeri akhirat.

Adapun cara mengobati kecemburuan (penyakit hasad) adalah dengan menyakini bahwa semua nikmat itu adalah pemberian Allah Ta’ala. Dia lah yang telah membagi-bagikannya kepada manusia. Allah Ta’ala berfirman

نَحْنُ قَسَمْنَا بَيْنَهُمْ مَعِيشَتَهُمْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَرَفَعْنَا بَعْضَهُمْ فَوْقَ بَعْضٍ دَرَجَاتٍ لِيَتَّخِذَ بَعْضُهُمْ بَعْضًا سُخْرِيًّا وَرَحْمَتُ رَبِّكَ خَيْرٌ مِمَّا يَجْمَعُون

“Apakah mereka yang membagi-bagi rahmat Tuhanmu? Kami telah menentukan antara mereka penghidupan mereka dalam kehidupan dunia, dan kami telah meninggikan sebahagian mereka atas sebagian yang lain beberapa derajat, agar sebagian mereka dapat mempergunakan sebagian yang lain. Dan rahmat Tuhanmu lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan.” (QS. Az-Zukhruf : 32)

Kemudian seseorang berusaha untuk mencintai saudaranya sebagaimana dia mencintai dirinya sendiri. Karena Nabi shallallahu alaihi wa sallam telah bersabda

لا يؤمن أحدكم حتى يحب لأخيه ما يحب لنفسه

Tidak sempurna keimanan salah seorang dari kalian hingga dia menyukai untuk saudaranya apa yang dia sukai untuk dirinya sendiri.

Lalu dia menyibukkan dirinya dari kecemburuan dan hasad dengan melakukan hal-hal yang bermanfaat baik yang berupa ucapan atau amal perbuatan.

Narasumber: Komite Tetap Urusan Fatwa dan Pembahasan Ilmiyah Saudi Arabia
Rujukan: Fatwa al-Lajnah ad-Daimah lilbuhuuts al-Ilmiyah wal Ifta' nomor 11308

Abu Hanan Faozi

“Barang siapa yang keluar (rumah) untuk mencari ilmu maka dia termasuk orang yang berada di jalan Allah sampai dia pulang.” HR. At-Tirmidzi)

Lainnya

Kirim Pertanyaan