Kesungguhan Salaf Dalam Shalat Taraweh

1 menit baca
Kesungguhan Salaf Dalam Shalat Taraweh
Kesungguhan Salaf Dalam Shalat Taraweh

Shalat tarawih selama bulan Ramadan menjadi salah satu amalan yang sangat dianjurkan dalam Islam. Shalat tarawih ini hendaknya dilakukan setelah shalat Isya dan berjamaah di masjid. Namun, tahukah Anda bagaimana kesungguhan para Salaf dalam melaksanakan shalat tarawih?

As-Saib bin Yazid radhiyallahu ‘anhu, salah satu sahabat Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam pernah mengisahkan

كَانَ الْقَارِئُ يَقْرَأُ بِالْمِئِينَ، حَتَّى كُنَّا نَعْتَمِدُ عَلَى الْعِصِيِّ مِنْ طُولِ الْقِيَامِ، وَمَا كُنَّا نَنْصَرِفُ إِلَّا فِي فُرُوعِ الْفَجْرِ

“Dahulu pembaca al-Qur’an (imam) membaca ratusan ayat sampai-sampai kami bersandar di atas tongkat untuk berdiri karena bacaannya yang begitu panjang.
Dan tidaklah kami selesai (dari shalat tarawih) melainkan di penghujung fajar.”

Kesungguhan para Salaf ini menjadi inspirasi bagi umat Islam hingga kini. Mereka melaksanakan shalat tarawih dengan penuh khusyu dan kesabaran meskipun harus berdiri selama berjam-jam. Hal ini mengajarkan kita bahwa dalam beribadah, diperlukan keikhlasan dan keteguhan hati untuk menjalankannya.

Selain itu, kisah ini juga mengajarkan pentingnya menghargai waktu. Para Salaf memanfaatkan malam Ramadan dengan shalat tarawih hingga pagi hari. Mereka tidak menyia-nyiakan waktu dengan tidur atau aktivitas yang tidak penting.

Mari kita mencontoh kesungguhan para Salaf dalam melaksanakan shalat tarawih. Kita dapat mengambil inspirasi dari kisah ini untuk meningkatkan kualitas ibadah kita dan memanfaatkan waktu Ramadan dengan sebaik-baiknya.

Abu Ubay Afa

“Perbanyaklah kalian mengingat kepada sesuatu yang melenyapkan semua kelezatan, yaitu maut.” (HR. At-Tirmidzi)

Lainnya

Kirim Pertanyaan