Itu Bukan Pertemanan Sejati!

2 menit baca
Itu Bukan Pertemanan Sejati!
Itu Bukan Pertemanan Sejati!

Persahabatan adalah salah satu aspek penting dalam kehidupan kita. Teman-teman yang baik dapat memberikan dukungan, kebahagiaan, dan kenyamanan dalam perjalanan hidup kita.

Namun, Sufyan Ats-Tsauri rahimahullah memberikan sebuah nasihat bijak yang mengingatkan kita akan pentingnya persahabatan yang benar-benar tulus dan berdasarkan pada nilai-nilai agama. Sufyan Ats-Tsauri rahimahullah menyatakan,

إذا أحببتَ الرجل في الله ثم أحدث حَدَثًا في الإسلام فلم تُبغضه عليه فلم تحبه في الله

“Jika engkau menyukai seseorang karena Allah lalu orang itu melakukan suatu kebid’ahan dalam Islam namun engkau tidak membencinya, maka berarti engkau tidak mencintainya karena Allah.” (Hilyatul Auliya 7/34)

Penting untuk memilih sahabat yang memiliki nilai-nilai agama yang sejalan dengan kita. Sahabat-sahabat yang baik akan mendorong kita untuk menjadi pribadi yang lebih baik dalam pandangan Allah Ta’ala.

Sahabat sejati adalah mereka yang jujur dalam memberikan nasehat. Jika teman kita melakukan hal yang bertentangan dengan ajaran agama, kita harus berani memberikan nasehat yang baik dan tidak meragukan prinsip-prinsip agama hanya karena rasa sayang kepada teman.

Ini mengajarkan kita pentingnya dalam menyikapi cinta kepada teman dan cinta kepada Allah. Cinta kepada Allah Ta’ala lebih diutamakan daripada kecintaan terhadap siapa pun.

Ketika teman melakukan kesalahan, kita tidak boleh ragu untuk menyatakan ketidaksetujuan kita tanpa merusak persahabatan. Nasehat adalah bukti kecintaan yang tulus kepada teman.

Dalam hidup, persahabatan yang tulus dan berdasarkan pada nilai-nilai agama adalah sebuah anugerah. Mereka akan membantu kita tumbuh dan berkembang sebagai individu yang lebih baik, serta mendukung kita dalam perkembangan meraih akhlak dan adab yang baik.

Kita pun bisa mencontoh dan meneladani akhlak baiknya. Atau paling tidaknya kita merasa malu untuk berbuat maksiat di hadapannya. Sungguh teman yang saleh adalah nikmat yang patut disyukuri. Allahu a’lam

Abu Hanan Faozi

“Barang siapa yang keluar (rumah) untuk mencari ilmu maka dia termasuk orang yang berada di jalan Allah sampai dia pulang.” HR. At-Tirmidzi)

Lainnya

  • Abdullah bin Abbas radhiyallaahu ‘anhuma menuturkan, “مكثت سنة وأنا أريد أسأل عمر عن آية فما أستطيع هيبة له.” “Aku...
  • Syaikh Shalih al-Fauzan hafidzahullah menjelaskan, ذلك من فجر يوم عرفة إلى آخر اليوم الثالث من أيام التشريق ويسمى بالتكبير...
  • Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah menjelaskan, الذِّكر التام هو الذي يكون ذكراً لله باللسان وبالقلب. “Dzikir yang sempurna...
  • Syaikh al-Albani rahimahullah dengan tegas menyatakan kepada umat Islam untuk mengambil pegangan dalam agama dari dua sumber utama: Kitab...
  • Al-Hasan al-Bashri rahimahullah menyatakan, إِنَّ اللَّهَ لَيُمَتِّعُ بِالنِّعْمَةِ مَا شَاءَ فَإِذَا لَمْ يُشْكَرْ قَلَبَهَا عَلَيْهِمْ عَذَابًا “Sesungguhnya Allah Ta’ala...
  • Kemunafikan adalah penyakit kalbu yang sangat berbahaya bagi seorang hamba. Hal ini bukan tanpa alasan, karena kemunafikan merupakan salah...

Kirim Pertanyaan