Luruskan Niat Sebelum Mencari Ilmu!

2 menit baca
Luruskan Niat Sebelum Mencari Ilmu!
Luruskan Niat Sebelum Mencari Ilmu!

Ibnu Hazm rahimahullah memberikan nasihat berharga terkait sikap yang seharusnya dimiliki ketika seseorang menghadiri majelis ilmu. Dalam nasihatnya, beliau menekankan pentingnya menjadikan kehadiran dalam majelis ilmu sebagai peluang untuk menambah ilmu dan pahala, bukan sebagai kesempatan untuk mencari-cari kesalahan atau merasa cukup dengan ilmu yang sudah dimiliki.

Ibnu Hazm rahimahullah menasehatkan,

إِذا حضرت مجْلِس علم فَلا يكن حضورك إِلا حُضُور مستزيدٍ علمًا وَأَجرًا، لا حُضُور مستغنٍ بِمَا عنْدك طَالبًا عَثْرَة تشيعها أَو غَرِيبَةً تشنِّعها، فَهَذِهِ أَفعَال الأرذال الَّذين لا يفلحون فِي الْعلم أبدًا

“Apabila engkau menghadiri sebuah majelis ilmu, maka jangan jadikan kehadiranmu itu melainkan kehadiran orang yang ingin menambah ilmu dan pahala

Bukan kehadiran orang merasa cukup dengan ilmu yang ada pada dirimu untuk mencari-cari ketergelinciran yang akan engkau sebarkan atau kekeliruan yang akan engkau jelek-jelekkan.

Yang demikian ini adalah perbuatan orang-orang rendahan yang tiada akan pernah beruntung dalam ilmu untuk selama-lamanya.” (Mudawatun Nufus 92 )

Ibnu Hazm menegaskan bahwa setiap orang yang menghadiri majelis ilmu seharusnya memiliki niat yang lurus, yaitu niat untuk memperoleh tambahan ilmu dan mendapatkan pahala dari Allah. Kehadiran dalam majelis ilmu seharusnya menjadi sarana untuk peningkatan pengetahuan agama dan amal ibadah.

Dalam konteks ini, Ibnu Hazm mengecam sikap orang yang hadir dalam majelis ilmu hanya untuk mencari-cari kesalahan atau kekeliruan, serta untuk menyebarluaskan informasi negatif. Tindakan seperti itu merupakan perilaku rendah dan tidak akan membawa keberuntungan dalam mencapai ilmu agama.

Nasihat Ibnu Hazm ini mengingatkan kita bahwa mencari ilmu bukanlah sekadar akuisisi pengetahuan agama semata, tetapi juga membutuhkan niat yang murni dan tulus. Karena mencari ilmu agama adalah ibadah. Sehingga niatan harus ikhlas karena Allah Subhanahu wa Ta’ala semata.

Dengan memahami nasihat Ibnu Hazm, kita diingatkan untuk selalu menjernihkan niat sebelum mencari ilmu agama. Jangan biarkan ego atau hasad menghalangi kita untuk mendapatkan manfaat sejati dari ilmu yang diperoleh.

Ilmu yang diperoleh dengan niat yang lurus akan membawa berkah dan keberkahan dalam kehidupan kita serta memberikan kontribusi positif kepada masyarakat.

Sebagai pencari ilmu agama, mari bersama-sama meluruskan niat dan menjadikan setiap langkah kita dalam mencari ilmu sebagai ibadah yang mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Allahu a’lam

Abu Hanan Faozi

“Barang siapa yang keluar (rumah) untuk mencari ilmu maka dia termasuk orang yang berada di jalan Allah sampai dia pulang.” HR. At-Tirmidzi)

Lainnya

  • Imam Ibnul Qayyim rahimahullah menjelaskan, ﻻ ﻳﺘﻮﻗﻒ ﺃﺫﻯ اﻟﻌﺎﺋﻦ ﻋﻠﻰ اﻟﺮﺅﻳﺔ ﻭاﻟﻤﺸﺎﻫﺪﺓ ﺑﻞ ﺇﺫا ﻭﺻﻒ ﻟﻪ اﻟﺸﻲء اﻟﻐﺎﺋﺐ ﻋﻨﻪ...
  • Ibnu Juzai rahimahullah menjelaskan, “استبعدوا أن تكون النبوة لبشر، فيا عجبا منهم إذ أثبتوا الربوبية لحجر.” “Orang-orang musyrik itu...
  • Agama tidak boleh diukur berdasarkan pada perasaan. Syaikh Muhammad bin Saleh al-Utsaimin rahimahullah menyatakan, لو كان الدين بالعاطفة لكان...
  • Hudzaifah bin Yaman radhiyallahu anhu berkata, لَا تَضُرُّكَ الْفِتْنَةُ مَا عَرَفْتَ دِينَكَ إِنَّمَا الْفِتْنَةُ إِذَا اشْتَبَهَ عَلَيْكَ الْحَقُّ و...
  • Ibnu Katsir rahimahullah berkata, والمُستحبُّ الإكثارُ مِن الدُّعاء في جميع الأوقات ، وفي شهر رمضان أكثر ، وفي العشرِ...
  • ‘Ubaid bin ‘Umair rahimahullah berkata, “Ketidaksabaran bukanlah meneteskan air mata dan bersedih hati. Akan tetapi ketidaksabaran yang hakiki adalah...

Kirim Pertanyaan