Haramnya Judi Online

2 menit baca
Haramnya Judi Online
Haramnya Judi Online

Perjudian, termasuk dalam bentuk modern seperti judi online, adalah perbuatan yang diharamkan dalam Islam. Larangan ini ditegaskan oleh para ulama, termasuk Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah, yang menyatakan,

الميسر وهو القمار، وهي المغالبة، المغالبات التي تكون على المال كلها من القمار، سواء من طريق القمار بالمسابقة غير الشرعية أو المراهنة غير الشرعية

“Al-maysir, yaitu perjudian, mencakup semua bentuk perlombaan atau taruhan yang melibatkan harta, baik melalui cara yang tidak syar’i maupun bentuk lainnya. Semuanya tergolong ke dalam perjudian.” Al-Mauqi’ ar-Rasmi lisamahatis Syaikh bin Baz

Judi online adalah aktivitas bertaruh melalui platform digital, dengan janji keuntungan yang seringkali menyesatkan. Secara syar’i, judi (maisir) diharamkan karena mengandung unsur spekulasi yang tinggi dan ketidakpastian (gharar), dan merugikan pihak lain. Hal ini bertentangan dengan prinsip keadilan dan keberkahan dalam muamalah Islam.

Allah ﷻ berfirman,

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنَّمَا الْخَمْرُ وَالْمَيْسِرُ وَالْأَنْصَابُ وَالْأَزْلَامُ رِجْسٌ مِنْ عَمَلِ الشَّيْطَانِ فَاجْتَنِبُوهُ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

“Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamr, berjudi, (berkorban untuk) berhala, dan mengundi nasib dengan panah adalah termasuk perbuatan keji dari perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu beruntung.” (QS. Al-Ma’idah: 90)

Judi online memicu hilangnya harta secara cepat, menjerumuskan pelaku dalam kesulitan ekonomi. Selain itu, judi juga merusak moral dan dengan mengajarkan cara memperoleh keuntungan tanpa usaha halal. Bahkan memunculkan permusuhan dan kebencian terhadap sesama.

Kecanduan judi sering memicu konflik keluarga dan mengganggu keharmonisan sosial. Sudah berapa kasus pembunuhan atau bunuh diri yang disebabkan karena judi. Pelakunya mengalami kerugian yang sangat banyak dan bahkan menanggung hutang yang banyak kalah kalah dalam judi sehingga dia pun bunuh diri.

Keterlibatan dalam perjudian menjauhkan pelaku dari nilai-nilai Islam, karena mengikuti langkah-langkah syaitan. Solusi untuk memberantas judi online adalah dengan pendidikan agama yang kuat agar masyarakat memahami haramnya perjudian dan bahaya judi sehingga berusaha untuk menjauhinya. Islam mendorong usaha dan kerja keras dalam mencari nafkah yang halal dan berkah.

Kita harus senantiasa terus memberikan edukasi kepada masyarakat tentang haramnya perjudian.
Dan alhamdulillah pemerintah kita telah melarang perjudian online dan menghasung para khatib di atas mimbar agar menyampaikan khutbah bertemakan haramnya perjudian dan dampak buruknya.

Sungguh judi dengan segala bentuknya diharamkan dalam Islam berdasarkan Al-Qur’an, hadits, dan kesepakatan ulama. Umat Islam wajib menjauhi segala bentuk perjudian dan berusaha mencari penghasilan yang halal. Dengan meningkatkan pemahaman agama dan memberikan edukasi kepada masyarakat tentang haramnya judi online, insyaAllah kita akan dapat terhindar dari bahaya perjudian.

Semoga kita semua diberi hidayah untuk menjauhi segala bentuk maksiat dan senantiasa berada di jalan yang diridhai Allah ﷻ. Wallahu a’lam.

Abu Hanan Faozi

“Barang siapa yang keluar (rumah) untuk mencari ilmu maka dia termasuk orang yang berada di jalan Allah sampai dia pulang.” HR. At-Tirmidzi)

Lainnya

  • Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah menyatakan, لَا يَكَادُ يعْرفُ طَائِفَةً خَرَجَتْ عَلَى ذِي سُلْطَانٍ إِلَّا وَكَانَ فِي خُرُوجِهَا مِنَ...
  • Muthorrif bin Abdillah rahimahullah (seorang tabi’in) mengatakan, ( جَليسُ الصالح خيرٌ من الوَحْدَةِ والوَحْدَةُ خيرٌ من جليسِ السُّوءِ )...
  • Syaikh Muhammad Amaan al Jaami’ rahimahullah berkata, “Adapun sikap bermudah-mudahan dari kebanyakan, orang yang terkadang membawa anaknya ke masjid...
  • Al-Hafidz Ibnu Hajar al-Asqalani rahimahullah menyatakan, “ذكر الوجع ليس بشكاية فكم من ساكت وهو ساخط وكم من شاك وهو...
  • Dalam tradisi Islam, kuniah adalah sebuah panggilan kehormatan yang biasanya diawali dengan kata “Abu” (ayah dari) bagi laki-laki atau...
  • Sa’id bin Musayyib rahimahullah menyatakan, لَقَدْ بَلَغْتُ ثَمَانِينَ سَنَةً وَأَنَا أَخْوَفُ مَا أَخَافُ عَلَيَّ النِّسَاءُ». “Usiaku telah mencapai delapan...

Kirim Pertanyaan