Seburuk-Buruk Keinginan

2 menit baca
Seburuk-Buruk Keinginan
Seburuk-Buruk Keinginan

Dalam kehidupan sehari-hari, banyak orang berusaha untuk mencapai tujuan dan keinginan mereka. Namun, tidak semua keinginan itu baik. Muthorrif bin Syikhir rahimahullah mengingatkan kita tentang bahaya dari keinginan yang salah, yaitu mencari keuntungan duniawi dengan amalan akhirat.

Muthorrif bin Syikhir rahimahullah menyatakan,

إِنَّ أَقْبَحَ الرَّغْبَةِ أَنْ تَعْمَلَ لِلدُّنْيَا بِعَمَلِ الْآخِرَةِ

“Sesungguhnya seburuk-buruk keinginan adalah kamu mencari keuntungan duniawi dengan amalan akhirat.”
(Az-Zuhd liAhmad 1/197)

Pernyataan ini menekankan bahwa melakukan amal ibadah dengan niat untuk mendapatkan keuntungan duniawi, seperti harta, kekuasaan, atau pengakuan, adalah tindakan yang tercela.

Ketika seseorang melakukan amal ibadah dengan niat untuk mendapatkan keuntungan duniawi, maka amal tersebut kehilangan nilai keikhlasannya. Niat yang tulus seharusnya diarahkan untuk mendapatkan ridha Allah dan bukan untuk kepentingan pribadi.

Mencari keuntungan duniawi dengan amalan akhirat dapat mengakibatkan kerugian di akhirat. Allah ﷻ berfirman dalam Al-Qur’an bahwa amal ibadah harus dilakukan dengan ikhlas untuk-Nya semata. Oleh karena itu, seseorang yang beramal hanya untuk mendapatkan keuntungan duniawi akan kehilangan pahala di sisi-Nya.

Pernyataan Muthorrif bin Syikhir rahimahullah mengingatkan kita untuk selalu memeriksa niat kita dalam beramal. Keinginan untuk mendapatkan keuntungan duniawi melalui amalan akhirat adalah seburuk-buruk keinginan.

Oleh karena itu penting bagi kita untuk selalu berusaha melakukan amal dengan niat yang tulus yaitu untuk mendapatkan ridha Allah Subhanahu wa Ta’ala dan bukan kepentingan duniawi. Dengan demikian kita dapat mencapai keridhoan Allah Ta’ala dalam hidup serta memperoleh kebahagiaan hakiki baik di dunia maupun di akhirat.

Allahu a’lam

Abu Hanan Faozi

“Barang siapa yang keluar (rumah) untuk mencari ilmu maka dia termasuk orang yang berada di jalan Allah sampai dia pulang.” HR. At-Tirmidzi)

Lainnya

  • KALBU BAGAIKAN BATU Berkata Ibnu Rajab rahimahulloh, Betapa seringnya dibacakan ayat-ayat Al Qur’an kepada kita, sedangkan kalbu kita seperti...
  • Ibnul Jauzi rahimahullah berkata, ما أقرب ما هو آت ما أبعد ما قد فات ما أغفل الأحياء عمّا حلَّ...
  • Shidiq Hasan Khan rahimahullah menyatakan, على العلم مدار كل شيء “Di atas ilmu (agama) itulah, berporos segala sesuatu.” [‘Ainul...
  • Imam Ibnul Qayyim rahimahullah menegaskan, أنك لا تجد أحدا عني بالغناء وسماع آلاته إلا وفيه ضلال عن طريق الهدى...
  • اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِيْ مَا قَدَّمْتُ وَمَا أَخَّرْتُ، وَمَا أَسْرَرْتُ وَمَا أَعْلَنْتُ وَمَا أَسْرَفْتُ وَمَا أَنْتَ أَعْلَمُ بِهِ مِنِّيْ. أَنْتَ...
  • Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa’dy rahimahullah menyatakan, فما رءي الشيطان أحقر ولا أدحر منه في يوم العرفة، لما يرى...

Kirim Pertanyaan