Agar Dirimu Bersyukur

2 menit baca
Agar Dirimu Bersyukur
Agar Dirimu Bersyukur

Sikap syukur adalah salah satu ciri utama hamba yang dicintai Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dalam berbagai ayat Al-Qur’an dan hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, syukur disebut sebagai sebab bertambahnya nikmat dan keselamatan dari azab. Namun, bagaimana cara agar hati mudah untuk bersyukur di tengah banyaknya ujian dan perbandingan sosial?

Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa’dy rahimahullah memberikan satu kunci penting,

السبب القوي لشكر نعم الله وهو أن يلحظ العبد في كل وقت من دونه في العقل والنسب والمال وأصناف النعم

“Sebab yang kuat untuk bisa mensyukuri nikmat-nikmat Allah ta’ala adalah seorang hamba dalam setiap waktu memperhatikan orang-orang yang berada di bawahnya dalam akal, nasab keturunan, harta dan berbagai jenis kenikmatan.” (Bahjatul Qulubil Abrar, hlm. 42)

Pernyataan ini menegaskan bahwa untuk menumbuhkan rasa syukur, seseorang perlu melihat kepada mereka yang kondisinya lebih rendah darinya dalam hal akal (kecerdasan), nasab (keturunan atau status sosial), harta, dan segala bentuk kenikmatan duniawi. Dengan demikian, hati akan lebih mudah merasa cukup, tenang, dan mengakui banyaknya karunia Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Fenomena modern seperti media sosial sering kali membuat seseorang lebih sering membandingkan diri dengan mereka yang berada di atasnya, sehingga melahirkan rasa iri, keluh kesah, dan bahkan kufur nikmat. Padahal, dalam Islam, membandingkan diri ke atas dianjurkan dalam hal agama dan amal shalih—bukan dalam urusan dunia.

Strategi yang disebutkan oleh Syaikh as-Sa’dy ini juga didukung oleh hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam,

انظروا إلى من أسفل منكم ولا تنظروا إلى من هو فوقكم فهو أجدر ألا تزدروا نعمة الله

“Lihatlah kepada orang yang lebih rendah dari kalian dan jangan melihat kepada yang di atas kalian, karena itu lebih pantas agar kalian tidak meremehkan nikmat Allah atas kalian.” (HR. Muslim no. 2963)

Dengan menjaga pandangan hati terhadap mereka yang kurang, seorang hamba akan semakin sadar betapa besar kasih sayang Allah Subhanahu wa Ta’ala yang telah tercurah kepadanya. Inilah kunci agar hati senantiasa bersyukur.

Jika ingin menjadi hamba yang bersyukur, maka biasakanlah melihat ke bawah dalam urusan dunia, dan niscaya hatimu akan penuh dengan rasa cukup dan bahagia. Allahu a’lam

Abu Hanan Faozi

“Barang siapa yang keluar (rumah) untuk mencari ilmu maka dia termasuk orang yang berada di jalan Allah sampai dia pulang.” HR. At-Tirmidzi)

Lainnya

  • Imam Ibnul Qayyim rahimahullah menyatakan, “الغناء يفسد القلب، و اذا فسد القلب هاج فيه النفاق” “Nyanyian merusak kalbu dan...
  • Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah berkata, “والنميمة من كبائر الذنوب، وهي سبب لعذاب القبر، ومن أسباب حرمان دخول...
  • Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin rahimahullah berkata, أنه لا يتعب صاحبه في الحراسة، لأنه إذا رزقك الله علما فمحله في...
  • Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah menyatakan, “فالشفاعة للكفار بالنجاة من النار والاستغفار لهم مع موتهم على الكفر لا تنفعهم...
  • Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah menegaskan, “ﻓﺠﻌﻞ ﺳﺒﺤﺎﻧﻪ ﻏﺾ اﻟﺒﺼﺮ ﻭﺣﻔﻆ اﻟﻔﺮﺝ ﻫﻮ ﺃﻗﻮﻯ ﺗﺰﻛﻴﺔ ﻟﻠﻨﻔﺲ.” “Allah Ta’ala telah...
  • Fadhiilatus Syaikh Al Allamah Zaid bin Muhammad bin Hadi Al madkhali rahimahullah, Kita semua sangat butuh mendengarkan nasihat, dan...

Kirim Pertanyaan