Semakin Sedikitnya Kebaikan Di Akhir Zaman |
Imam al-Auza’i rahimahullah pernah menyampaikan
Akan datang kepada manusia suatu masa yang mana akan sangat sedikit dijumpai pada zaman itu, saudara yang memiliki kelembutan, harta yang halal atau orang mengamalkan sunnah.
[Az-Zuhdu lil Imam Ahmad 964]
Pernyataan ini membuka wawasan kita terhadap tantangan kebaikan di akhir zaman. Zaman yang kian penuh dengan godaan dan cobaan, di mana nilai-nilai moral dan kebaikan semakin dipinggirkan oleh kebanyakan manusia. Dalam konteks ini, beberapa aspek perlu diperhatikan.
Pertama, kelembutan saudara seiman menjadi hal yang langka. Tidak hanya dalam hubungan keluarga, tetapi juga dalam interaksi sosial. Kebajikan dan kebaikan semakin jarang terlihat, menghasilkan perselisihan dan pertikaian.
Kedua, kehalalan harta menjadi langka. Bisnis yang dijalankan tanpa memperhatikan prinsip-prinsip syariah, penipuan, dan pelanggaran syariat semakin merajalela. Ini menandakan pergeseran dari prinsip-prinsip keadilan dan kejujuran yang dijunjung tinggi dalam Islam.
Ketiga, praktik sunnah menjadi semakin terabaikan. Amalan-amalan Sunnah yang seharusnya menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari semakin terlupakan. Mengamalkan sunnah menjadi sesuatu yang dianggap ketinggalan zaman, padahal itulah pedoman hidup yang akan membawa kepada kebahagiaan dan keselamatan.
Menghadapi realitas ini, penting bagi umat Islam untuk introspeksi dan kembali menghidupkan nilai-nilai kebaikan. Menciptakan lingkungan yang penuh kasih sayang, menjalankan perekonomian dengan tuntutan syariat dan menghidupkan sunnah Rasulullah ﷺ harus menjadi fokus utama.
Semoga umat Islam mampu menjadi pelopor kebaikan, meskipun semakin sedikitnya kebaikan di sekitar kita. Aamiin yaa rabbal Alamin.