Nasehat Agar Semangat Berdakwah dan Ta’awun |
Pertanyaan
Bismillah, bagaimana cara kita menasehati ikhwah agar semangat ta'awun dalam dakwah ini, terkhusus bagi ikhwan-ikhwan kita yang ada di Pamekasan.
Jawaban
Termasuk cara menaikkan keimanan dan mengokohkan keimanan adalah berjuang di jalan Allah Subhanahu wa Ta’ala dan itu nilainya senilai dengan jihad fii sabilillah, karena itu perjuangan menegakkan tauhid, mengajak pada sunnah, mengajak pada jalan salaf.
Ini adalah ibadah yang sangat tinggi yang dikatakan Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan kalimat
“Siapa yang lebih bagus ucapannya dari mereka-mereka yang mengajak kepada Allah dan beramal shalih”. (Q.S. Fushshilat : 33)
Kalimat مَنْ أَحْسَنُ قَوْلًا maknanya tidak ada yang lebih baik ucapannya daripada yang berdakwah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Mungkin diantara kita ada yang berkata “kan bukan kita yang berdakwah ? Yang berdakwah kan ustadz ?”
Tapi bukankah engkau membantu untuk terjadinya majelis ilmu ? untuk diadakan muhadhoroh, kajian dan seterusnya ? Engkau ikut andil didalam dakwah tersebut, itu saja.
Pendekatan pemahamannya dengan jihad fii sabilillah, jihad dalam makna perang. Rasullullah ﷺ menyatakan :
“Siapa yang mempersiapkan perlengkapan untuk orang yang berperang, maka dia ikut berperang”.
Padahal dia hanya mempersiapkan saja, mempersiapkan senjatanya, mempersiapkan kudanya, mempersiapkan perbekalannya, maka dia ikut perang kata nabi ﷺ.
Maka walaupun mungkin yang mengajarkannya beberapa orang saja, ustadz-ustadz yang memiliki sedikit ilmu pada mereka. Tapi kamu mempersiapkan untuk para pejuang tadi persiapan-persiapannya.
Kamu mempersiapkan mikrofonnya, kamu siapkan tempatnya, bahkan kalau perlu biaya kamu berikan biayanya untuk membelikan amplifiernya, atau membelikan mic nya, atau segala macamnya.
Maka itu semua adalah ta’awun, sehingga siapa yang ikut andil didalam keutamaan tersebut ikut mendapatkan pahalanya. Engkau juga akan mendapatkan keutamaan “وَمَنْ أَحْسَنُ قَوْلًا مِّمَّن دَعَآ إِلَى ٱللَّهِ وَعَمِلَ صَٰلِحًا”
Tergantung seberapa besar bantuan dia kepada mereka usaha ta’awunnya.
“Saling bantu-membantulah dalam ketaqwaan dan kebaikkan, dan jangan bantu-membantu dalam dosa dan permusuhan”
Tapi ini bukan hanya kebaikan, tapi puncaknya kebaikkan, mengapa dikatakan puncaknya kebaikkan ? dikarenakan jihad disebutkan dengan “dzarwatul sanamil islam”. Jihad itu adalah puncak tertingginya islam.
Sedangkan para ulama menyatakan dizaman sekarang ini jihad yang paling tinggi dan yang paling bagus adalah jihad dengan ilmu. Menyebarkan ilmu, menyebarkan pemahaman tentang tauhid, menyebarkan pemahaman sunnah, mengajak mereka untuk kembali kepada tauhid dan sunnah.
Ini semua adalah jihad yang lebih tinggi daripada jihad dengan senjata dihari-hari ini.
Wallahu Ta’ala A’lam Bish Shawab
Narasumber: Ustadz Muhammad As-Sewed حفظه الله
Rujukan: Tanya Jawab Radio Indah Siar