Jangan Khawatir Kehilangan Dunia

3 menit baca
Jangan Khawatir Kehilangan Dunia
Jangan Khawatir Kehilangan Dunia

Dalam perjalanan hidup ini, manusia seringkali terperangkap dalam hiruk-pikuk dunia yang sibuk dan penuh dengan godaan. Namun, dalam renungan mendalam dari ucapan Syaikh Shalih al-Fauzan, sebuah hikmah mendasar tentang nilai sejati agama dan dunia tersirat dengan begitu indahnya.

Syaikh Shalih al-Fauzan dalam ucapan beliau menggambarkan betapa pentingnya memahami kedudukan agama dalam kehidupan manusia. Dalam kalimat yang singkat namun penuh makna, beliau mengingatkan kita bahwa dunia adalah sesuatu yang sementara dan dapat digantikan, sedangkan agama memiliki posisi yang jauh lebih mendalam dan tak tergantikan.

“‏الدنيا إذا زالت يعوض الله عنها؛ لأن الرزق بيد الله لكن الدين إذا زال ما الذي يعوضه؟”.

“Jika dunia hilang, maka Allah Ta’ala yang akan menggantinya karena sesungguhnya rezeki di tangan Allah Ta’ala. Akan tetapi apabila yang hilang adalah agama, maka siapa yang akan menggantikannya?” [Syarh Risalah ad-Dalail 80]

Ucapan ini bukanlah semata kata-kata biasa; ia mencerminkan urgensi untuk menjadikan agama sebagai pijakan utama dalam hidup kita. Rezeki dan kenikmatan dunia memanglah karunia dari Allah, yang Dia berikan kepada siapa yang Dia kehendaki. Namun, kekayaan dan kenikmatan dunia akan pergi pada akhirnya. Semua yang kita kumpulkan di dunia ini akan terhindar dari kita saat ajal menjemput.

Namun, bagaimana dengan agama? Agama bukanlah sesuatu yang dapat digantikan. Kehilangan agama bukan hanya kehilangan sesuatu yang berharga, tetapi juga kehilangan arah hidup dan tujuan yang sejati. Agama memberikan kita pedoman untuk menjalani hidup ini dengan penuh arti dan makna. Ia memberikan kita panduan dalam berinteraksi dengan sesama manusia, mengatur perilaku, dan mengarahkan kita menuju Allah.

Ketika kita merenungkan pertanyaan retoris Syaikh Shalih al-Fauzan, “Siapa yang akan menggantikan agama?” kita menyadari bahwa tak ada yang mampu menggantikan posisi agama dalam hidup kita. Tidak ada harta yang dapat menggantikan ketenangan jiwa yang diberikan oleh keyakinan agama. Tidak ada kesenangan duniawi yang dapat menggantikan hubungan yang mendalam dengan Yang Maha Kuasa.

Oleh karena itu, mari kita ambil hikmah dari ucapan bijak Syaikh Shalih al-Fauzan. Jadikanlah agama sebagai inti dari segala tindakan dan keputusan dalam hidup kita. Jangan biarkan hiruk-pikuk dunia membutakan kita terhadap nilai-nilai agama yang sejati. Kita perlu menjaga agama dengan penuh dedikasi dan memprioritaskannya di atas segala hal.

Ketika kita merenungkan kata-kata beliau, kita diajak untuk memandang agama sebagai sebuah karunia yang tak ternilai dari Allah. Sebuah karunia yang tak hanya memberi makna pada hidup ini, tetapi juga menjadi cahaya di tengah kegelapan dan kebingungan. Kita mungkin akan meraih kesuksesan di dunia ini, tetapi tanpa agama, kesuksesan tersebut mungkin akan terasa hampa dan tak berarti.

Jadi, mari kita renungkan ucapan bijak ini dalam kehidupan sehari-hari. Mari kita jadikan agama sebagai landasan kuat yang mengarahkan langkah kita menuju kebahagiaan sejati, baik di dunia maupun di akhirat. Kehilangan dunia dapat diatasi oleh Allah dengan karunia-Nya, tetapi kehilangan agama akan mengakibatkan kehampaan yang tak tergantikan. Maka, pilihlah dengan bijak dan perkuatlah nilai-nilai agama dalam setiap aspek hidup kita.

Abu Nabil Al-Hasan

“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” (QS. Al-Insyirah: 6)

Lainnya

  • Syaikh Ahmad bin Yahya an-Najmi rahimahullah mengatakan, اعلموا أنّا في زمن كثرت فيه الفتن، فلا تسمع إلا ما يُقذي...
  • Syaikh bin Baz rahimahullah dengan tegas mengingatkan kita akan tanggung jawab luar biasa orang tua terhadap anak-anak mereka. Beliau...
  • Imam Ibnul Qayyim rahimahullah berkata, ومن عقوباتها: أنّها تعمي بصيرة القلب، وتطمس نوره، وتسدّ طُرق العلم، وتحجب موارد الهداية. “Di...
  • Ibnu Baththal rahimahullah menyatakan, أن الخير ينبغي أن يُبادَر به، فإن الآفات تعرض، والموانع تمنع والموت لا يُؤمن، والتسويف...
  • Al-Imam Abu Nu’aim rahimahullah mengatakan “Dahulu para ahli fiqih saling memberi wasiat diantara mereka dengan 3 hal, dan menulis...
  • TIGA LANDASAN UTAMA ( الأصول الثلاثة ) pendahuluan: بسم الله الرحمن الرحيم Saudaraku, Semoga Allah senantiasa melimpahkan rahmat-Nya kepada...

Kirim Pertanyaan