Diantara Penghilang Kesabaran

2 menit baca
Diantara Penghilang Kesabaran
Diantara Penghilang Kesabaran

Kesabaran adalah sebuah sikap yang mulia, namun terkadang sulit untuk dijaga. Ada banyak hal yang dapat mengikis kesabaran, dan menurut Imam Ibnul Qayyim dalam karyanya menyatakan,

ومما يقدح في الصبر : إظهار المصيبة والتحدث بها ، وكتمانها رأس الصبر

“Di antara perkara yang dapat mencacat kesabaran adalah menampakkan musibah dan membicarakannya.
Sedangkan menyembunyikan musibah adalah pangkal kesabaran.”
[Uddatus Shabirin 529]

Tentu saja, setiap orang pasti pernah mengalami musibah dalam hidupnya. Namun, bagaimana cara kita bereaksi terhadap musibah tersebut akan menentukan seberapa besar dampaknya terhadap kesabaran kita.

Jika kita terus-menerus menunjukkan kepada orang lain bahwa kita sedang mengalami musibah dan terus-menerus membicarakannya, maka kita sedang menampakkan kelemahan iman kita.

Hal ini akan membuat kita semakin rentan terhadap godaan untuk merasa frustasi, kecewa, atau bahkan marah. Dan inilah yang akan mencacatkan kesabaran kita. Sebaliknya, jika kita belajar untuk menyembunyikan musibah kita, maka kita akan mempertahankan kesabaran kita.

Memang tidak mudah untuk menyembunyikan musibah, terutama jika itu sangat mempengaruhi kehidupan kita dan membutuhkan bantuan orang lain.

Namun, ini bukan berarti kita harus menyembunyikan semua musibah kita dari orang lain dan tidak boleh meminta bantuan orang lain. Sebagai manusia, kita butuh dukungan dan bantuan dari orang lain ketika kita mengalami kesulitan.

Jangan biarkan musibah menguasai kita dan merusak kesabaran kita. Sebaliknya, belajarlah untuk selalu hanya mengadu kepada Allah Ta’ala dan menjadikan-Nya sebagai tempat meminta pertolongan.

Karena Allah Ta’ala Maha Pengasih dan Mampu atas segala sesuatu. Bukan kepada manusia yang lemah dan penuh dengan kekurangan.

Ingatlah bahwa menyembunyikan musibah adalah pangkal kesabaran. Ketika kita menyembunyikan musibah, kita memberi kesempatan pada diri kita sendiri untuk merenung dan berfikir tentang bagaimana kita akan menghadapinya. Kita memberi kesempatan pada diri kita sendiri untuk memperkuat kesabaran kita.

Jadi, mari belajar untuk menyembunyikan musibah kita dan mempertahankan kesabaran kita. Kita semua pasti pernah mengalami kesulitan dalam hidup, namun bukan itu yang menentukan kesuksesan kita, melainkan cara kita bereaksi terhadap kesulitan tersebut. Mari bersama-sama memperkuat kesabaran kita dan meraih kebahagiaan yang hakiki dalam hidup ini.

Abu Ubay Afa

“Perbanyaklah kalian mengingat kepada sesuatu yang melenyapkan semua kelezatan, yaitu maut.” (HR. At-Tirmidzi)

Lainnya

  • Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah menjelaskan, ليس كل من قال: “الشكر لله، والحمد لله” يكون شاكرًا؛ لأن الشكر...
  • Dari Abu Bakr Ash-Shiddiq radhiyallahu’anhu, beliau berkata يارسول الله علِّمْني دعاءً أدعو به في صلاتي “Wahai Rasulullah, ajarkanlah kepadaku...
  • Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu’anhu menyatakan, مِن الجفاء أن تسمع المؤذن ثم لا تقول مثل ما يقول “Di antara (tanda)...
  • Al-‘Allamah Ibnu Utsaimin rahimahullah menjelaskan hukum menjamak salat ketika dalam keadaan safar. Beliau rahimahullah menjelaskan, الجمع للمسافر سنة عند...
  • Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah mengatakan, فارجع إلى نفسك وانظر فلعل عندك شيئا من الذنوب والمعاصي، كانت هي...
  • Syaikh Muhammad bin Sholih Al Utsaimin rahimahulloh, “Mushaf-mushaf yang rusak hendaknya dibakar sebagaimana dilakukan oleh shahabat tatkala mereka membakar...

Kirim Pertanyaan