Musibah Yang Membawa Kebaikan

2 menit baca
Musibah Yang Membawa Kebaikan
Musibah Yang Membawa Kebaikan

Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering dihadapkan pada berbagai macam ujian dan cobaan. Terkadang, musibah yang menimpa terasa begitu berat dan sulit untuk dipahami. Namun, di balik setiap musibah, terdapat hikmah yang mungkin tidak kita sadari. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah menuturkan,

“مصيبةٌ تُقْبِلُ بك على الله، خيرٌ لك من نعمةٍ تُنْسِيك ذكرَ الله.”

“Sebuah musibah yang membuatmu menghadap (dekat) kepada Allah itu lebih baik daripada suatu nikmat yang membuatmu lupa untuk berdzikir kepada Allah.” (Jami’ al-Masail 9/378)

Dari ungkapan ini, kita dapat memahami bahwa musibah yang menimpa kita, jika diterima dengan kesabaran dan keimanan, dapat menjadi sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah Ta’ala. Dalam kondisi sulit, kita seringkali lebih banyak berdoa, lebih sering mengingat Allah, dan lebih mendekatkan diri kepada-Nya. Musibah bisa menjadi pengingat yang efektif bahwa kita adalah makhluk yang lemah dan bergantung sepenuhnya kepada pertolongan dan rahmat Allah. Apalagi musibah dapat menghapus dosa dan menaikkan derajat hamba di sisi Allah Ta’ala.

Sebaliknya, nikmat dan kesenangan yang kita terima dalam hidup, meskipun merupakan anugerah dari Allah Ta’ala, dapat menjadi ujian yang lebih berbahaya jika membuat kita lupa untuk bersyukur dan berdzikir kepada-Nya. Kenikmatan yang melalaikan dapat menjerumuskan kita ke dalam kelalaian dan perbuatan dosa.

Ibnu Taimiyah rahimahullah mengajarkan bahwa kita harus selalu berusaha melihat sisi positif dari setiap musibah. Ujian yang datang bisa menjadi pengingat untuk kita, agar memperbaiki diri, dan untuk meningkatkan kualitas ibadah kita. Setiap cobaan yang kita hadapi dengan sabar dan ikhlas akan mendatangkan kebaikan dan pahala yang besar di sisi Allah Ta’ala.

Dalam menghadapi musibah, kita diajarkan untuk selalu bersabar dan berbaik sangka kepada Allah Ta’ala. Yakinlah bahwa dibalik musibah itu pasti ada hikmah yang mulia. Bersabar dalam menerima cobaan adalah bentuk ibadah yang sangat mulia dan dapat meningkatkan derajat kita di sisi Allah Ta’ala.

Oleh karena itu, mari kita berusaha untuk selalu bersikap positif dan melihat setiap musibah sebagai bentuk kasih sayang Allah Ta’ala yang ingin mengembalikan kita ke jalan-Nya. Dengan demikian, musibah yang kita alami akan membawa kebaikan dalam kehidupan kita, baik di dunia maupun di akhirat. Allahu a’lam

Abu Abdillah Dendi

“Barang siapa menelusuri jalan untuk mencari ilmu padanya, Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga.” (HR. Muslim)

Lainnya

  • Ketergantungan adalah fitrah manusia. Namun, yang menjadi pertanyaan adalah kepada siapa sebaiknya kita menggantungkan harapan dan ketergantungan kita? Dalam...
  • Bulan suci Ramadhan telah melangkah perlahan menuju akhirnya. Ibnu Rojab rahimahullah dalam nasihatnya menegaskan betapa pentingnya memanfaatkan sisa waktu...
  • Imam Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan, فَكُلُّ نَقْصٍ وَبَلَاءٍ وَشَرٍّ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ، فَسَبَبُهُ الذُّنُوبُ وَمُخَالَفَةُ أَوَامِرِ الرَّبِّ فَلَيْسَ فِي...
  • Al Amir Ash Shan’ani rahimahullah mengatakan, “Hakekat perdebatan adalah engkau mencela pembicaraan orang lain untuk menampakan kekurangan pada pembicaraannya,...
  • Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu menyatakan, ارض بما قسم الله تكن من أغنى الناس “Ridholah dengan pembagian Allah Ta’ala...
  • Syaikh Abdurrahman bin Nashir As-Sa’dy rahimahullah berkata, فانها ترين على القلب وتغطيه شيء فشيء، حتى ينطمس نوره، وتموت بصيرته،...

Kirim Pertanyaan