Meraih Pahala Dengan Takwa

2 menit baca
Meraih Pahala Dengan Takwa
Meraih Pahala Dengan Takwa

Takwa menjadi salah satu kunci utama dalam meraih pahala di dunia dan akhirat. Syaikh Abdurrahman bin Nashir As Sa’di rahimahullah, dalam kitab Taisir al-Karimir Rahman 918 mengatakan

“فكل من اتقي الله تعالى ولازم مرضاة الله في جميع أحواله فإن الله يثيبه في الدنيا والآخرة.”

“Siapapun yang bertakwa kepada Allah dan meniti keridhoan-Nya pada seluruh keadaannya, maka Allah Ta’ala akan memberi balasan pahala kepadanya di dunia dan akhirat.”
[Taisir al-Karimir Rahman 918]

Ulama telah mendefinisikan takwa dengan ungkapan yang beragam. Namun pada intinya, takwa adalah melaksanakan perintah-perintah Allah Subhanahu wa Ta’ala dan menjauhi semua larangan-Nya.

Syaikh Abdurrahman bin Nashir As Sa’di menegaskan bahwa takwa tidak hanya berdampak di akhirat, tetapi juga memberikan keberkahan di dunia. Allah Ta’ala memberikan pahala kepada mereka yang istiqamah dalam takwa, mengaruniakan kemudahan, solusi pada setiap permasalahan, dan kelapangan hidup. Keberlimpahan dalam rezeki dan perlindungan dari segala musibah menjadi bagian dari balasan takwa di dunia ini. Berbicara tentang takwa memang tidak bisa dipisahkan dari keutamaannya yang sangat banyak. Allah Subhanahu wa Ta’ala telah menegaskan

وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا. وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ ۚ

Dan barang siapa yang bertakwa kepada Allah (dengan mengerjakan perintah-Nya dan meninggalkan larangan-Nya), niscaya Allah akan mengadakan baginya jalan keluar (dari segala perkara yang menyusahkannya). Serta memberinya rezeki dari jalan yang tidak diduga-duga (terlintas di kalbunya).

Dengan menjadikan takwa sebagai panduan utama, seseorang dapat menciptakan kehidupan yang keberkahan dari Allah Subhanahu wa Ta’ala. Allahu a’lam

Abu Abdillah Dendi

“Barang siapa menelusuri jalan untuk mencari ilmu padanya, Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga.” (HR. Muslim)

Lainnya

  • Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah menjelaskan, سورة الإخلاص سميت به لأن الله أخلصها لنفسه فلم يذكر فيها إلا...
  • Imam Ibnul Qayyim rahimahullah menegaskan, “وأما التهنئة بشعائر الكفر المختصة به فحرام بالاتفاق مثل أن يهنئهم بأعيادهم وصومهم فيقول...
  • Mufadhdhal bin Muhalhal rahimahullah menyatakan, “لَوْ كَانَ صَاحِبُ الْبِدْعَةِ إِذَا جَلَسْتَ إِلَيْهِ يُحَدِّثُكَ بِبِدْعَتِهِ حَذَرْتَهُ , وَفَرَرْتَ مِنْهُ ,وَلَكِنَّهُ...
  • Syaikh Rabi’ bin Hadi al-Madkhali hafidzahullah mengatakan, وَالرَّسُول -عَلَيه الصَّلَاة وَالسَّلام- كَان يَخطب وَمَن أَمَامَه لَيسَ فِيهم أَيّ مُبتَدع...
  • Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu berkata, “Selama engkau mengingat Allah, maka engkau terhitung melakukan shalat walaupun engkau berada di...
  • Imam Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan, وَإِن العبد ليشتد فرحه يوم القيامةِ بما لهُ قِبَلَ الناسِ من الحقوق في المال...

Kirim Pertanyaan