Bangga Diri Membuat Ilmu Tiada Berarti |
Ka’ab -rahimahullah- mengatakan,
Sungguh seandainya ilmu yang engkau miliki sepenuh langit dan bumi namun sifat bangga diri ada pada dirimu, niscaya Allah tidak akan menambahkan pada dirimu kecuali kerendahan dan kekurangan.
[Jami’u Bayanil ‘Ilmi wa Fadhlih 1/568]
Kata-kata bijak ini menjadi tuntunan berharga bagi pencari ilmu. Ka’ab mengingatkan kita bahwa kebesaran ilmu tidak terletak pada seberapa banyak yang kita tahu, tetapi dalam sejauh mana kita merendahkan diri di hadapan ilmu agama. Bangga diri, merupakan akhlak tercela dan sarana yang mengantarkan kepada kerendahan dan kekurangan.
Ilmu seharusnya tidak memunculkan kesombongan bagi pemiliknya. Justru sebaliknya, ilmu seharusnya membuat pemiliknya rendah hati. Ka’ab mengajarkan bahwa kebesaran ilmu sejatinya terletak pada upaya kita untuk terus merendahkan diri dan terus belajar, tanpa terpengaruh oleh rasa bangga diri dan kesombongan.
Sejauh mana kita merendahkan diri di hadapan ilmu dan kebenaran, sejauh itulah kemanfaatan ilmu akan mengalir dalam kehidupan kita. Bangga diri merupakan awal dari kesombongan. Sehingga waspadalah terhadap sifat bangga diri dan terus berusaha berhias dengan sifat tawadhu (rendah hati). Allahu a’lam