Bangga Diri Membuat Ilmu Tiada Berarti

1 menit baca
Bangga Diri Membuat Ilmu Tiada Berarti
Bangga Diri Membuat Ilmu Tiada Berarti

Ka’ab -rahimahullah- mengatakan,

فَإِنَّهُ لَوْ مَلَأَ عِلْمُكَ مَا بَيْنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ مَعَ الْعُجْبِ مَا زَادَكَ اللَّهُ بِهِ إِلَّا سِفَالًا وَنَقْصًا

Sungguh seandainya ilmu yang engkau miliki sepenuh langit dan bumi namun sifat bangga diri ada pada dirimu, niscaya Allah tidak akan menambahkan pada dirimu kecuali kerendahan dan kekurangan.
[Jami’u Bayanil ‘Ilmi wa Fadhlih 1/568]

Kata-kata bijak ini menjadi tuntunan berharga bagi pencari ilmu. Ka’ab mengingatkan kita bahwa kebesaran ilmu tidak terletak pada seberapa banyak yang kita tahu, tetapi dalam sejauh mana kita merendahkan diri di hadapan ilmu agama. Bangga diri, merupakan akhlak tercela dan sarana yang mengantarkan kepada kerendahan dan kekurangan.

Ilmu seharusnya tidak memunculkan kesombongan bagi pemiliknya. Justru sebaliknya, ilmu seharusnya membuat pemiliknya rendah hati. Ka’ab mengajarkan bahwa kebesaran ilmu sejatinya terletak pada upaya kita untuk terus merendahkan diri dan terus belajar, tanpa terpengaruh oleh rasa bangga diri dan kesombongan.

Sejauh mana kita merendahkan diri di hadapan ilmu dan kebenaran, sejauh itulah kemanfaatan ilmu akan mengalir dalam kehidupan kita. Bangga diri merupakan awal dari kesombongan. Sehingga waspadalah terhadap sifat bangga diri dan terus berusaha berhias dengan sifat tawadhu (rendah hati). Allahu a’lam

Abu Ammar Ahmad

“Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah dia berkata yang baik atau diam.” (HR. Bukhari)

Lainnya

  • Al Allamah Ibnu ‘Utsaimin rahimahullah berkata : “Allah subhanahu wata’ala terlalu mulia untuk membiarkan (tidak menolong) seseorang yang menghabiskan...
  • Imam Ibnul Qayyim rahimahullah berkata, كما ﺃﻥ اﻟﺒﺪﻥ ﺇﺫا ﻣﺮﺽ ﻟﻢ ﻳﻨﻔﻊ ﻓﻴﻪ اﻟﻄﻌﺎﻡ ﻭاﻟﺸﺮاﺏ ﻓﻜﺬﻟﻚ اﻟﻘﻠﺐ ﺇﺫا ﻣﺮﺽ...
  • Zubair bin Adi rahimahullah berkisah, “Kami mendatangi Anas bin Malik kemudian kami mengutarakan kepadanya keluh kesah kami tentang kezaliman al-Hajjaj...
  • Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah memberikan pemahaman yang mendalam mengenai penentu pahala ibadah. Dalam karyanya “Minhajus Sunnah 6/139” beliau...
  • Syaikh Shalih Alu Syaikh hafidzahullah berkata, “تقاومُ الفتورَ بالالتجاءِ إلى الله جلَّ وعلا أولاً ، ثم تقرأُ وتسمعُ فضلَ...
  • Seseorang pernah berkata kepada Imam Ahmad rahimahullah, “Berilah aku wasiat.’ Beliau pun mengatakan, أَعِزَّ أمر الله حيثما كنت يُعُزِّك...

Kirim Pertanyaan