Dunia Penjaranya Mukmin

2 menit baca
Dunia Penjaranya Mukmin
Dunia Penjaranya Mukmin

Dalam pandangan Islam, dunia memiliki makna yang mendalam, terutama bagi seorang mukmin. Syaikh Muhammad bin Saleh al-Utsaimin rahimahullah menyatakan,

فإنها للمؤمن بمنزلة السجن لأن المؤمن يتطلع إلى نعيم أفضل وأكمل وأعلى وأما بالنسبة للكافر فإنها جنته لأنه ينعم فيها وينسى الآخرة

“Sesungguhnya dunia bagi seorang mukmin bagaikan sebuah penjara, karena seorang mukmin akan berupaya mencari kenikmatan yang lebih utama, lebih sempurna, dan lebih tinggi. Adapun bagi orang kafir, maka dunia adalah surga karena dia bersenang-senang di dalamnya dan melupakan akhirat.” (Fatawa Nur ‘ala ad-Darb 165)

Apa yang dimaksudkan oleh Syaikh al-Utsaimin dengan pernyataan ini adalah bahwa seorang mukmin selalu memiliki tujuan yang lebih besar dalam hidupnya. Mereka menyadari bahwa dunia ini hanya sementara, dan tujuan utama mereka adalah mencapai kebahagiaan abadi di akhirat.

Oleh karena itu, mereka hidup di dunia dalam keadaan terikat dengan hukum-hukum Islam. Melaksanakan perintah Allah Ta’ala dan menjauhi larangan-larangan-Nya. Menahan berbagai keinginan hawa nafsu demi kebahagiaan yang hakiki dalam kehidupan akhirat.

Sebaliknya, bagi orang kafir yang tidak mempercayai akhirat dan hanya fokus pada kenikmatan dunia, dunia ini dapat terasa seperti surga bagi mereka. Mereka mencari kenikmatan duniawi dengan segala cara tanpa terikat dengan peraturan agama.

Dan kehidupan mereka bagaikan kehidupan binatang yang hanya ingin memuaskan keinginan syahwat semata. Allah berfirman tentang mereka,

وَالَّذِينَ كَفَرُوا يَتَمَتَّعُونَ وَيَأْكُلُونَ كَمَا تَأْكُلُ الْأَنْعَامُ وَالنَّارُ مَثْوًى لَهُمْ

“Dan orang-orang kafir bersenang-senang (di dunia) dan mereka makan seperti makannya binatang. Dan jahannam adalah tempat tinggal mereka.” (QS. Muhammad: 12)

Mereka mungkin merasa bahagia dalam kesenangan duniawi mereka, tetapi itu fana dan hanya sesaat. Pada akhirnya, mereka akan mendapatkan siksaan di akhirat karena apa yang telah mereka kerjakan.

Semoga Allah Ta’ala memberikan kesabaran kepada kita semua dalam menjalani kehidupan dunia yang penuh dengan godaan syahwat dan hawa nafsu. Allahu a’lam

Abu Hanan Faozi

“Barang siapa yang keluar (rumah) untuk mencari ilmu maka dia termasuk orang yang berada di jalan Allah sampai dia pulang.” HR. At-Tirmidzi)

Lainnya

  • Ibnu Hajar al-Asqalaani rahimahullah mengatakan, “وَهَذَا شَأْنُ الْمُسْلِمِ أَنَّهُ دَائِمُ الْخَوْفِ وَالْمُرَاقَبَةِ يَسْتَصْغِرُ عَمَلَهُ الصَّالح ويخشى من صَغِير عمله...
  • TUNAIKANLAH HAKNYA MASING MASING! Nabi ﷺ pernah mempersaudarakan antara Salman Al Farisi dan Abu Darda’. Suatu saat Salman berkunjung...
  • Ibnu Rajab al-Hanbali rahimahullah berkata, ومن حفظ الله في صباه وقوته حفظه الله في حال كبره وضعف قوته “Siapa...
  • Abdullah bin Amr radhiyallahu’anhu berkisah. “كنتُ أكتُبُ كلَّ شيءٍ أسمَعُهُ مِن رسولِ اللهِ صلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ، أُريدُ حِفْظَهُ،...
  • Syaikh Muhammad bin Aman al-Jami rahimahullah menyatakan, العبد قد تصيبه المصائب وتتوالى عليه النكبات فيظن أن ذلك من كُرْه...
  • Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa’dy rahimahullah menyatakan, ‏الكسل هو أصل الخيبة والفشل. فالكسلان لا يدرك خيرا، ولا ينال مكرمة،...

Kirim Pertanyaan