Efek Buruk Mendengarkan Nyanyian |
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah menyatakan bahwa mendengarkan nyanyian memiliki efek buruk yang lebih besar terhadap jiwa daripada minuman keras. Beliau berpendapat bahwa efek negatif ini dapat mencakup dampak spiritual dan moral yang signifikan.
Beliau menyatakan,
“Mendengarkan nyanyian dapat memberikan efek buruk yang lebih besar terhadap jiwa daripada minuman keras. Oleh karenanya jika mabuknya manusia (karena nyanyian) semakin kuat, syaithan pun akan turun kepada mereka.” [Al-Farqu baina auliya ar-Rahman 186]
Pernyataan Ibnu Taimiyah ini menyoroti bahaya yang terkait dengan mendengarkan nyanyian, yang seringkali diabaikan atau dianggap remeh oleh sebagian orang.
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah mengungkapkan peringatan ini, dan menggali lebih dalam tentang dampak negatif yang mungkin terjadi ketika seseorang secara berlebihan terpapar nyanyian.
Mengapa Mendengarkan Nyanyian Dapat Memberikan Efek Buruk yang Lebih Besar?
Musik, termasuk nyanyian, memiliki kemampuan untuk mempengaruhi suasana hati, emosi, dan persepsi kita. Bila terpapar dengan musik yang tidak sejalan dengan nilai-nilai agama dan moral, jiwa kita rentan terhadap pengaruh yang negatif.
Musik dan nyanyian dapat mempengaruhi perilaku dan akhlak seseorang. Lirik-lirik yang tidak sesuai dengan norma-norma moral dapat merangsang nafsu dan memicu perilaku yang tidak terpuji. Ibnu Taimiyah mengingatkan kita bahwa syaitan dapat memanfaatkan ketidakmurnian hati manusia yang mabuk oleh nyanyian, dan melalui pemikiran yang rusak, membimbing mereka menuju perilaku yang lebih buruk.
Yang jelas musik hukumnya haram dalam Islam. Dan kita yakin bahwa semua yang dilarang dalam Islam pasti karena dapat memberikan dampak yang buruk bagi hamba di dunia lebih-lebih di akhirat nanti. Sibukkanlah diri kita dengan bacaan Al-Qur’an, dzikir, doa dan ibadah lainnya. Sehingga kalbu pun akan menjadi tenteram dan damai. Allahu a’lam