Enam Penghalang Meraih Ilmu |
As-Safariniy al-Hanbali rahimahullah menyatakan,
وحِرمَانُ العِلمِ يَكُونُ بِستَّةِ أوجُهٍ :
أحَدُهَا : تَركُ السُّؤالِ
الثَّانِي : سُوءُ الإنصَاتِ وعَدمُ إلقَاءِ السَّمعِ
الثَّالِثُ : سُوءُ الفِهمِ
الرَّابِعُ : عَدمُ الحِفظِ
– الخَامِسُ : عَدمُ نَشرِهِ وتَعلِيمهِ ، فَمَن خَزَّنَ عِلَمهُ وَلم يَنشُرَهُ ابتَلاهُ اللَّـهُ بِنسيَانِهِ جَزَاءً وِفَاقًا
– السَّادِسُ : عَدمُ العَملِ بِهِ ؛ فَإنَّ العَملَ بِهِ يُوجِب تَذَكُّرهُ وتَدُّبُرهُ ومُرَاعَاتِهُ والنَّظَر فِيهِ ، فَإذَا أهمَلَ العَملَ بِهِ نَسِيَهُ
“Penghalang untuk mendapatkan ilmu agama ada enam yaitu,
- Tidak bertanya
- Diam yang buruk dengan tidak mendengarkan (ilmu yang disampaikan)
- Pemahaman yang jelek
- Enggan menghafal
- Tidak menyebarkan ilmu dan enggan mengajarkannya. Karena barang siapa menyimpan ilmunya dan tidak menyebarkannya, Allah akan membuatnya lupa kepada ilmu sebagai balasan yang setimpal
- Tidak mengamalkannya, karena sesungguhnya mengamalkan ilmu akan (mendukung) ingatan kepada ilmu, menghayatinya, memperhatikan dan mengkajinya. Sehingga jika seseorang mengabaikan pengamalan terhadap ilmu, dia pun akan melupakan ilmunya.”
[Ghidzaul Al-Bab syarh Mandzumatil Adab 1/33]