Hukum Menyedekapkan Tangan Mayit Ketika Dikafani

1 menit baca
Hukum Menyedekapkan Tangan Mayit Ketika Dikafani
Hukum Menyedekapkan Tangan Mayit Ketika Dikafani

Syaikh Muhammad bin Saleh al-Utsaimin rahimahullah memberikan klarifikasi mengenai hukum menyedekapkan tangan mayit ketika dikafani. Dalam pandangan beliau, tindakan ini tidak disyariatkan atau dianjurkan dalam Islam. Sebaliknya, Syaikh al-Utsaimin menyarankan untuk meletakkan tangan mayit di samping tubuhnya ketika proses pengkafanan.

Syaikh Muhammad bin Saleh al-Utsaimin rahimahullah menyatakan,

ليس هذا العمل مشروعا وإنما تجعل يد الميت إلى جنبه

“Ini merupakan amalan yang tidak disyariatkan. Namun posisikan tangan mayit disamping (tubuhnya).” Liqa’ al-Bab al-Maftuh 4

Apa yang beliau sampaikan menunjukkan pentingnya memahami tata cara yang benar dalam proses mengkafani jenazah dan menjelaskan bahwa menyedekapkan tangan mayit bukanlah bagian dari tuntunan agama. Dalam Islam, tindakan dan hal tertentu yang berkaitan dengan jenazah perlu diikuti sesuai dengan ajaran yang benar.

Jangan sampai meyakini bahwa posisi kedua tangan mayit yang bersedekap ketika proses pengkafanan adalah sebuah kewajiban.
Sikap ini mencerminkan pentingnya memahami ajaran agama secara tepat agar tidak meyakini atau melakukan amalan yang tidak memiliki dasar syariat.

Terlepas dari khilaf (perbedaan) pendapat ulama perihal di atas. Karena memang ada sebagian ulama yang berpendapat bolehnya mendekapkan tangan mayit ketika dikafani. Namun yang jelas dengan posisi tangan disamping tubuh akan lebih memudahkan proses pengkafanan mayit. Allahu a’lam

Abu Hanan Faozi

“Barang siapa yang keluar (rumah) untuk mencari ilmu maka dia termasuk orang yang berada di jalan Allah sampai dia pulang.” HR. At-Tirmidzi)

Lainnya

  • ? “`Al Qodhi Iyadh rahimahullah mengatakan,“` Begadang pada malam hari menyebabkan kemalasan pada siang harinya untuk melaksanakan berbagai hak...
  • Muhammad bin al-Husain Al-Ajurri rahimahullah menjelaskan, “ذليل للحق عزيز عن الباطل كاظم للغيظ عمن آذاه شديد البغض لمن عصى...
  • Istidraj berasal dari kata “daraja” yang berarti “meningkat” atau “bertahap.” Dalam konteks pengertian syariat, istidraj adalah suatu kondisi di...
  • Syaqiq al-Balkhiy rahimahullah berkata, “اِصحبِ النّاسَ كما تَصحبِ النّارَ ‏خُذْ مَنفعتَها واحْذَرْ أنْ تُحرِقَكَ” “Bergaullah engkau dengan manusia sebagaimana...
  • Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah berkata, ما زال الصحابة ومن بعدهم ينكرون على من خالف وأخطأ كائناً من...
  • Al-‘Allamah Abdurrahman bin Nashir as-Sa’dy rahimahullah menyatakan, “من أعظم المكاسب وأجل المغانم كسب صداقة الأخيار واغتنام أدعيتهم في الحياة...

Kirim Pertanyaan