Ilmu Lebih Mulia Dari Harta |
Sebagian besar orang mungkin menganggap harta dan kekayaan sebagai tujuan utama dalam hidup. Kita sering mendapati diri kita terperangkap dalam hiruk-pikuk mencari harta, tanpa menyadari bahwa ada sesuatu yang jauh lebih mulia dan abadi daripada harta benda. Syaikh Muhammad bin Saleh al-Utsaimin rahimahullah menyatakan,
“Ilmu itu akan kekal adapun harta akan sirna. Maka wajib bagimu wahai pencari ilmu untuk berpegang teguh dengan ilmu.” (Kitabul Ilmi 16)
Pernyataan ini mengingatkan kita bahwa harta dan kekayaan yang kita kumpulkan dalam kehidupan ini hanya sementara. Seiring berjalannya waktu, harta tersebut bisa hilang atau berpindah tangan, sedangkan ilmu tidak tergantung pada harta dan akan tetap ada, bahkan setelah kita meninggalkan dunia ini. Ilmu dapat memberikan manfaat sesaat kepada pemiliknya dengan pahalanya yang terus mengalir sebagai amalan jariyah.
Syaikh al-Utsaimin juga memberikan nasihat yang sangat berharga kepada para pencari ilmu dengan mengatakan, “Maka wajib bagimu wahai pencari ilmu untuk berpegang teguh dengan ilmu.” Pesan ini memotivasi setiap individu yang berusaha memahami dan mengejar ilmu agama agar menjadikan ilmu sebagai prioritas utama dalam hidup mereka.
Beliau mengajak kita untuk merenungkan perbedaan yang substansial antara ilmu dan harta. Ilmu adalah warisan berharga yang akan terus berlanjut dan memberikan manfaat selama berabad-abad meskipun pemiliknya telah wafat sementara harta adalah milik sementara yang bisa hilang dalam sekejap.
Muslim yang baik akan lebih mencintai ilmu agama daripada harta duniawi. Allahu a’lam