Jangan Membenci Pilihan Allah

2 menit baca
Jangan Membenci Pilihan Allah
Jangan Membenci Pilihan Allah

Setiap manusia pasti memiliki harapan, rencana, dan impian dalam hidupnya. Namun, tidak semua yang kita inginkan akan selalu sesuai dengan kenyataan. Terkadang, kita dihadapkan pada situasi yang sulit, musibah yang tak terduga, atau keputusan yang terasa berat. Dalam kondisi seperti ini, sebagian orang mungkin merasa kecewa atau bahkan membenci takdir yang telah Allah Ta’ala tetapkan.

Padahal, sebagai seorang mukmin, kita harus meyakini bahwa segala sesuatu yang Allah Ta’ala pilihkan pasti yang terbaik karena memiliki sekian hikmah dan kebaikan, meskipun kita tidak selalu dapat memahaminya.

Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah mengatakan,

لا تكره شيئًا اختاره الله قد يختار الله شيئًا فيه مصلحة عظيمة لا تدري عنها أنت.

Janganlah engkau membenci sesuatu yang telah Allah pilih untukmu. Adakalanya Allah Ta’ala memilihkan sesuatu untukmu dan padanya terdapat maslahat yang besar sementara engkau tidak mengetahuinya. [Syarah Riyadhis Shalihin 3/309]

Perkataan ini mengingatkan kita bahwa di balik setiap ketetapan Allah Subhanahu wa Ta’ala terdapat kebaikan dan manfaat yang mungkin tidak kita sadari. Karena Allah Subhanahu wa Ta’ala Maha Bijaksana dan Maha Mengetahui segala sesuatu, sedangkan ilmu manusia sangat terbatas.

Allah berfirman dalam Al-Qur’an:

وَعَسٰٓى اَنْ تَكْرَهُوْا شَيْـًٔا وَّهُوَ خَيْرٌ لَّكُمْۚ وَعَسٰٓى اَنْ تُحِبُّوْا شَيْـًٔا وَّهُوَ شَرٌّ لَّكُمْۗ وَاللّٰهُ يَعْلَمُ وَاَنْتُمْ لَا تَعْلَمُوْنَ

Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal itu baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu buruk bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui. [QS. Al-Baqarah: 216]

Ayat ini menjelaskan bahwa apa yang kita anggap buruk belum tentu benar-benar buruk bagi kita. Sebaliknya, sesuatu yang kita inginkan belum tentu membawa kebaikan. Allah Subhanahu wa Ta’ala yang Maha Mengetahui lebih memahami apa yang terbaik bagi hamba-Nya.

Oleh karena itu, jangan pernah membenci atau menolak apa yang telah Allah Ta’ala tetapkan. Mungkin ada kebaikan besar yang tersembunyi di baliknya. Tugas kita adalah bersabar, berprasangka baik, dan tetap istiqamah dalam ketaatan kepada-Nya.

Semoga Allah memberikan kita hati yang lapang dan ridha dalam menerima setiap ketetapan-Nya.

Wallahu a’lam.

Abu Ammar Ahmad

“Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah dia berkata yang baik atau diam.” (HR. Bukhari)

Lainnya

  • Al ‘Allamah Ibnu ‘Utsaimin rahimahullah berkata, “SALAFY adalah seseorang yang mengambil jalannya para salaf dalam hal aqidah, adab, amalan,...
  • Bulan Ramadhan dalam agama Islam bukan sekadar waktu puasa semata, tetapi juga merupakan waktu yang penuh dengan berkah dan...
  • Pemimpin adalah tonggak pokok dalam memberikan pengarahan dan kesejahteraan suatu masyarakat. Namun, tidak semua pemimpin mampu memenuhi kriteria ideal...
  • Abdullah bin Abbas radhiyallahu ‘anhu berkata, ‏” يا لسَـان، قل خيرًا تغنم، أو اسكت عن شـر تسلم “ “Wahai...
  • Abdullah bin Amr radhiyallahu’anhu menyatakan, طُوبَى لِلْغُرَبَاءِ الَّذِينَ يَصْلُحُونَ عِنْدَ فَسَادِ النَّاسِ. “Beruntunglah orang-orang yang terasing, yaitu mereka yang...
  • Abu Darda’ radhiyallahu’anhu menyatakan, ولو أن العالِم طلب العلم لازداد علمًا وما نقص العلم شيئا، ولو أن الجاهل طلب...

Kirim Pertanyaan