Jika Ramadhan Tidak Mampu Menyemangati Ibadahmu, Lantas Kapan?

2 menit baca
Jika Ramadhan Tidak Mampu Menyemangati Ibadahmu, Lantas Kapan?
Jika Ramadhan Tidak Mampu Menyemangati Ibadahmu, Lantas Kapan?

Bulan Ramadhan merupakan bulan suci yang dinanti-nanti oleh umat muslim di seluruh dunia. Bulan ini penuh dengan keberkahan dan peluang besar untuk memperbaiki diri dalam beribadah.

Namun, seringkali kita merasakan bahwa semangat dalam beribadah tidak sebesar yang diharapkan pada bulan ini. Lantas, kapan lagi kita bisa beruntung dalam ibadah?

Ibnu Rajab al-Hanbali rahimahullah dalam kitab Lathoiful Maarif (281) mengatakan,

يا من دامت خسارَتهُ قد أقبلَت أيَّامُ التجارةِ الرابحة. من لم يربح في هذا الشَّهرِ ففي أيِّ وقتٍ يربَح؟!

“Wahai orang yang terus menerus dalam kerugiannya, sungguh telah datang hari-hari perdagangan yang menguntungkan (bulan Ramadhan). Barang siapa yang tidak beruntung (tidak beramal saleh) di bulan ini, maka kapan lagi dia akan beruntung?!”

Kita harus menyadari bahwa bulan Ramadhan adalah peluang terbesar dalam hidup kita untuk meningkatkan kualitas ibadah.

Dalam bulan ini, pintu surga terbuka lebar dan pintu neraka ditutup rapat. Namun, semangat dan tekad kita dalam beribadah sangat menentukan hasil akhir dari bulan suci ini.

Jika kita merasa bahwa semangat beribadah pada bulan Ramadhan tidak sebesar yang diharapkan, maka kita harus segera memperbaiki diri.

Kita harus mengevaluasi kembali niat dan motivasi dalam beribadah. Kita juga harus mengembalikan fokus pada tujuan utama berpuasa, yaitu mendekatkan diri kepada Allah ﷻ dan meningkatkan keimanan.

Begitu juga jika kita merasakan bahwa kita tidak mampu memanfaatkan peluang di bulan Ramadhan, kita harus mengevaluasi kembali diri.

Apa yang menghalangi kita dalam beribadah? Apakah kita telah memanfaatkan waktu dengan efektif? Apakah kita telah melaksanakan ibadah dengan tulus dan ikhlas?

Dalam kesimpulannya, Ramadhan adalah kesempatan besar bagi kita untuk memperbaiki diri dalam beribadah dan mendapatkan keberkahan dari Allah ﷻ.

Jika kita tidak mampu memanfaatkan peluang ini, maka kapan lagi? Kita harus memperbaiki diri secepatnya dan berjuang untuk meraih keberkahan dari Allah ﷻ dalam hidup kita

Abu Hanan Faozi

“Barang siapa yang keluar (rumah) untuk mencari ilmu maka dia termasuk orang yang berada di jalan Allah sampai dia pulang.” HR. At-Tirmidzi)

Lainnya

  •   Syaikh al-Albani rahimahullah berkata, “ما يفعله الولد الصّالح من الأعمال الصّالحة فإنّ لوالديه مثل أجره ، دون أن...
  • Al-‘Allamah Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah mengatakan, ” الواحد منا ونحن مفرطون إذا قيل له اتق الله انتفخ غضباً...
  • Komite Tetap Urusan Fatwa dan Pembahasan Ilmiyah KSA Pertanyaan: ما حكم الإسلام في نتف الشعر الذي بين الحاجبين ؟...
  • Imam Ibnul Qayyim rahimahullah menegaskan, “وإنْ تَوسَدوا التُّرابَ ، ومَضَغُوا الحَصَى ؛ فهم أهلُ النِعمةِ المُطلَقة “ “Orang-orang yang...
  • Imam Ibnu Rajab al-Hanbali rahimahullah menjelaskan, “عقوبة من أشاع السوء على أخيه المؤمن وتتبع عيوبه وكشف عورته أن يتبع...
  • Kehidupan ini penuh dengan berbagai tantangan dan cobaan yang tak terduga. Saat menghadapi kesulitan, kesedihan, dan kegundahan banyak dari...

Kirim Pertanyaan