Manisnya Ibadah Pada Tiga Perkara

2 menit baca
Manisnya Ibadah Pada Tiga Perkara
Manisnya Ibadah Pada Tiga Perkara

Al-Hasan al-Basri rahimahullah memberikan petuah berharga tentang manisnya ibadah dalam tiga perkara utama yaitu salat, membaca Al-Quran, dan berzikir.

Al-Hasan al-Basri rahimahullah berkata,

تفقدوا الحلاوة في ثلاث
الصلاة والقرآن والذكر فإن وجدتموها فامضوا وأبشروا وإن لم تجدوها فاعلموا أن الباب مغلق

“Temukan rasa manisnya iman pada tiga hal berikut ini, tatkala salat, membaca Al-Quran dan berzikir.
Apabila kalian telah mendapatkannya (pada tiga hal tersebut), maka lanjutkanlah dan bergembiralah.
Namun apabila tidak (mendapatkannya), maka ketahuilah bahwa pintu telah tertutup.”
Hilyatul Aulia 6/171

Salat adalah tiang agama dalam Islam. Rasa manisnya iman dapat kita temukan ketika kita sungguh-sungguh dengan khusuk melakukan salat. Meresapi bacaan dalam salat dan melupakan urusan-urusan duniawi.

Al-Quran adalah pedoman hidup bagi manusia dan sumber cahaya bagi jiwa. Ketika kita merenungkan makna ayat-ayat Al-Quran, dan mengamalkan ajaran-Nya dalam kehidupan sehari-hari, kita akan merasakan kelezatan iman yang tiada tara. Sungguh penghayatan terhadap bacaan Al-Quran akan membuahkan ketenangan kalbu dan jiwa.

Berzikir adalah cara untuk mengingat Allah Ta’ala dalam setiap langkah kehidupan kita. Dengan mengucapkan tasbih, tahmid, takbir, dan istighfar secara rutin, kita dapat menguatkan keimanan kita kepada Allah ﷻ. Ketentraman dan ketenangan jiwa pun akan diperoleh dengan mengingat Allah.

أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ

“Ketahuilah dengan mengingat Allah kalbu akan menjadi tenang.” (QS. Ar-Ra’d : 28)

Al-Hasan al-Basri rahimahullah mengingatkan bahwa ketika kita merasakan manisnya iman dalam ketiga hal tersebut, kita harus terus berlanjut dan bersyukur. Namun, jika kita tidak merasakan manisnya iman dalam ibadah kita, kita harus menyadari bahwa ada sesuatu yang kurang dalam ibadah kita kepada Allah ﷻ.

Dengan memahami dan menghayati pentingnya salat, membaca Al-Quran, dan berzikir, kita dapat mendekatkan diri kepada Allah ﷻ dan merasakan manisnya iman dalam kehidupan kita. Semoga kita senantiasa diberikan kekuatan dan petunjuk oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam menjalankan ibadah kita dengan sepenuh keikhlasan. Aamiin.

Abu Hanan Faozi

“Barang siapa yang keluar (rumah) untuk mencari ilmu maka dia termasuk orang yang berada di jalan Allah sampai dia pulang.” HR. At-Tirmidzi)

Lainnya

  • Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu beliu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Akan datang kepada manusia tahun-tahun yang penuh...
  • Imam asy-Syafi’i rahimahullah menyatakan, لا يجمُل العِلم ولا يَحسُن إلّا بثَلاثِ خلالٍ  تَقوى اللهِ وإصَابة السُنة والخشيَة ” Tidak akan...
  • Bulan Ramadhan, bulan yang diisi dengan ibadah dan introspeksi diri, selalu menyimpan kenangan indah di hati setiap umat muslim....
  • Al Allamah Ibnu ‘Utsaimin rahimahullah berkata : “Allah subhanahu wata’ala terlalu mulia untuk membiarkan (tidak menolong) seseorang yang menghabiskan...
  • Hilal bin Khobab rahimahullah berkata, ‘سَألْتُ سَعِيدَ بْنَ جُبَيْرٍ، قُلْتُ: يا أبا عَبْدِ اللَّهِ، ما عَلامَةُ هَلاكِ النّاسِ؟’ “Aku...
  • Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah menjelaskan, نعم. لا يجوز هذا، الواجب أن يبدأ بالسلام، السلام عليكم ما هو...

Kirim Pertanyaan