Keutamaan Membahagiakan Seorang Muslim

2 menit baca
Keutamaan Membahagiakan Seorang Muslim
Keutamaan Membahagiakan Seorang Muslim

Dalam agama Islam, kebahagiaan bukan hanya ditujukan untuk diri sendiri, tetapi juga untuk orang lain. Rasulullah Muhammad shallallahu alaihi wa sallam, sebagai teladan utama umat muslim, memberikan pedoman penting mengenai keberkahan dalam membahagiakan sesama muslim. Hadis yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Umar radhiyallahu’anhu memberikan panduan yang berharga dalam mencari kebahagiaan yang sejati.

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

أَحَبُّ الناسِ إلى اللهِ أنفعُهم للناسِ ، وأَحَبُّ الأعمالِ إلى اللهِ عزَّ وجلَّ سرورٌ تُدخِلُه على مسلمٍ

“Orang yang paling Allah cintai adalah orang yang paling bermanfaat bagi manusia. Dan amalan yang paling Allah cintai adalah engkau memberikan kebahagiaan kepada seorang muslim.”
(HR. Ath-Thobarani dan dihasankan oleh Syaikh al-Albani rahimahullah dalam ash-Shahihah 906).

Dari hadis ini, kita bisa memahami beberapa hal penting. Pertama, Allah sangat mencintai orang-orang yang memberikan manfaat bagi sesama. Menjadi seseorang yang bermanfaat berarti kita memberikan perhatian, dukungan, dan pertolongan kepada orang lain dengan tulus dan ikhlas. Hal ini mencakup berbagai aspek kehidupan, seperti memberikan nasihat yang baik, membantu dalam kesulitan, dan memberikan sumbangan kepada yang membutuhkan. Dengan menjadi orang yang bermanfaat, kita tidak hanya mendapatkan kebahagiaan dari Allah, tetapi juga memperoleh rasa puas dan kepuasan dalam diri kita sendiri.

Kedua, amalan yang paling dicintai oleh Allah adalah memberikan kebahagiaan kepada seorang muslim. Ini menunjukkan pentingnya menjalin hubungan yang baik dengan sesama muslim. Kita harus saling mendukung, membangun, dan menyemangati satu sama lain. Memberikan kebahagiaan kepada sesama muslim bisa berarti memberikan bantuan dalam hal materi, emosi, atau spiritual. Misalnya, memberikan sedekah kepada yang membutuhkan, memberikan senyuman dan kata-kata semangat kepada yang sedang berduka, atau membantu seseorang dalam memahami ajaran agama.

Melalui hadis ini, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam mengajarkan kita untuk melihat kebahagiaan sebagai tujuan yang lebih besar. Kebahagiaan sejati terletak dalam memberikan kebahagiaan kepada orang lain, terutama sesama muslim. Ketika kita berupaya membahagiakan orang lain, Allah akan membalasnya dengan berkah dan kebahagiaan yang berlipat ganda. Allahu a’lam

Abu Hafshah Faozi

“Barang siapa yang keluar (rumah) untuk mencari ilmu maka dia termasuk orang yang berada di jalan Allah sampai dia pulang.” HR. At-Tirmidzi)

Lainnya

  • Al ‘Allamah Ibnu ‘Utsaimin rahimahullah mengatakan, مواضع رَفْع اليدين في الصلاة أربعة : عند تكبيرة الإحرام ، وعند الرُّكوعِ...
  • Muhammad bin al-Husain Al-Ajurri rahimahullah menjelaskan, “ذليل للحق عزيز عن الباطل كاظم للغيظ عمن آذاه شديد البغض لمن عصى...
  • Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah menjelaskan, الذي تعاطى القطرة حتى وصلت إلى حلقه ينبغي له أن يقضي؛ لأن...
  • Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah menjelaskan, ﻭﻛﻠﻤﺎ ﺃﺣﺴﺴﺖ ﺑﺸﻲﺀ ﻣﻦ ﺍﻟﺤﺴﺪ ﻓﻘﻞ “Setiap kali engkau merasa hasad, maka...
  • Makhul rahimahullah menyatakan, أرقُّ الناس قلوباً: أقلهم ذنوباً “Orang yang paling lembut kalbunya adalah orang yang paling sedikit dosanya.”...
  • Ibnu Rojab rahimahullah berkata, “Akan membuat bahagia seorang mukmin sesuatu yang membahagiakan saudaranya seiman dan menginginkan kebaikan untuk saudaranya...

Kirim Pertanyaan