Memohon Kesalamatan Dari Penyakit Kalbu |
Penyakit bukan hanya terbatas pada tubuh fisik kita, tetapi juga bisa melanda kalbu atau hati kita. Dalam pandangan Islam, penyakit kalbu mencakup berbagai masalah spiritual seperti keraguan, kesyirikan, dan syahwat. Menurut Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah, saat kita memohon keselamatan kepada Allah Ta’ala, kita seharusnya mengingatkan diri kita untuk memohon keselamatan dari penyakit kalbu dan tubuh.
Dalam kitab “Syarah Riyadhis Shalihin”, Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin menjelaskan
“Hendaknya ketika memohon kesehatan kepada Allah Ta’ala, anda menghadirkan perasaan sedang memohon kepada Allah Ta’ala kesehatan dari penyakit kalbu dan tubuh. Penyakit kalbu yang berporos pada keraguan, kesyirikan dan syahwat.”
Syarah Riyadhis Shalihin 6/21
Keraguan adalah keadaan di mana seseorang meragukan keyakinannya terhadap agama dan prinsip-prinsip yang dia anut. Hal ini dapat membuat seseorang tidak mantap dalam menjalankan ibadahnya dan bahkan bisa sampai meninggalkan agamanya.
Selain itu, kesyirikan adalah bentuk penyakit kalbu yang terkait dengan mempersekutukan Allah dengan sesuatu atau seseorang. Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin mengingatkan kita bahwa kita harus memohon keselamatan dari kesyirikan, karena perbuatan ini bertentangan dengan tauhid, dasar utama dalam agama Islam. Kesyirikan menghancurkan aqiqah kita dan menghalangi kita dari mendapatkan rahmat dan ampunan-Nya.
Syahwat, atau hawa nafsu, juga merupakan penyakit kalbu yang sering kali menghalangi seseorang dalam mencapai kesejahteraan rohani. Syahwat mencakup berbagai hasrat dan keinginan bermaksiat yang tidak sesuai dengan nilai-nilai agama yang diatur oleh Allah. Memohon keselamatan dari penyakit syahwat berarti kita berusaha untuk menjaga kendali diri, menahan diri dari godaan yang dapat membawa kita pada perilaku yang tidak benar. Semoga Allah Ta’ala memberikan kesehatan kalbu kepada kita semua. Allahu a’lam