Menjaga Amalan Dari Pembatalnya

2 menit baca
Menjaga Amalan Dari Pembatalnya
Menjaga Amalan Dari Pembatalnya

Dalam hiruk-pikuk kehidupan ini, seringkali kita fokus pada pelaksanaan ketaatan dan ibadah, lupa bahwa menjaga agar amalan kita sah dan diterima adalah langkah yang tak kalah pentingnya. Imam Ibnul Qayyim rahimahullah menyampaikan

“فليس الشّأنُ في الإتيانِ بالطّاعَةِ، إنّما الشّأنُ في حِفْظها ممّا يُبطِلُها”

“Bukanlah yang menjadi (inti) permasalahan adalah melakukan ketaatan. Namun sesungguhnya tiada lain adalah bagaimana menjaga ketaatan tersebut dari perkara yang bisa membatalkannya.”

Mengapa kita perlu menjaga amalan kita?
Karena sebagai wudhu akan bisa batal karena pembatal-pembatalnya, maka demikian juga dengan amal ibadah yang kita lakukan.
Sehingga dalam melaksanakan ibadah, kita harus memperhatikan niat dan keikhlasan, dan amalan itu.

Di antara contoh pembatal amalan adalah sebagaimana Allah sebutkan dalam firman-Nya

يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تُبْطِلُوا صَدَقَاتِكُمْ بِالْمَنِّ وَالْأَذَى كَالَّذِي يُنْفِقُ مَالَهُ رِئَاءَ النَّاسِ وَلَا يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَمَثَلُهُ كَمَثَلِ صَفْوَانٍ عَلَيْهِ تُرَابٌ فَأَصَابَهُ وَابِلٌ فَتَرَكَهُ صَلْدًا لَا يَقْدِرُونَ عَلَى شَيْءٍ مِمَّا كَسَبُوا وَاللَّهُ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الْكَافِرِينَ

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya’ kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian. Maka perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah dia bersih (tidak bertanah). Mereka tidak menguasai sesuatupun dari apa yang mereka usahakan; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir.” [QS. Al-Baqarah: 264]

Maka di antara pembatal pahala sedekah adalah riya’. Yaitu melakukan amalan dengan tujuan untuk mendapatkan pujian manusia. Demikian pula dengan mengungkit-ungkit pemberian sedekahnya atau menyakiti perasaan orang yang diberi sedekah.

Jadi, mari kita terus menjaga amalan-amalan kita dari pembatalnya, seperti yang dianjurkan oleh Imam Ibnul Qayyim, sehingga pahala amal saleh kita tetap terjaga dengan baik. Allahu a’lam

Abu Ubay Afa

“Perbanyaklah kalian mengingat kepada sesuatu yang melenyapkan semua kelezatan, yaitu maut.” (HR. At-Tirmidzi)

Lainnya

  • Imam Ibnul Qayyim rahimahullah menyatakan, “كثير مِن الناس يصبرُ على مكابدة قيام الليل في الحَرِّ ، والبَرْدِ ، وعلى...
  • Dalam upaya untuk menelusuri jalan hidup para Nabi dan Rasul, kita tidak bisa mengabaikan pentingnya mengutamakan tauhid dalam dakwah...
  • Hari kiamat merupakan peristiwa yang pasti akan terjadi dan menjadi bagian dari keimanan seorang muslim terhadap hari akhir. Keyakinan...
  • Kemunafikan adalah penyakit kalbu yang sangat berbahaya bagi seorang hamba. Hal ini bukan tanpa alasan, karena kemunafikan merupakan salah...
  • Pemimpin adalah tonggak pokok dalam memberikan pengarahan dan kesejahteraan suatu masyarakat. Namun, tidak semua pemimpin mampu memenuhi kriteria ideal...
  • Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata, Membaca Alquran dengan cara yang telah diperintahkan, akan menghasilkan untuk pembacanya 1. Keimanan...

Kirim Pertanyaan