Merasa Diawasi Ketika Sendirian |
Kesendirian sering kali dianggap sebagai momen paling mudah untuk melakukan segala hal yang diinginkan. Syaikh Rabi’bin Hadi al-Madkhali hafidzahullah menjelaskan tentang pentingnya merasa diawasi oleh Allah Azza wa Jalla saat kita berada dalam kesendirian.
Beliau mengatakan,
“Ketika sendirian lebih berhak untuk selalu merasa diawasi oleh Allah Azza wa Jalla. Karena sesungguhnya seorang mukmin yang jujur, dalam kesendiriannya akan menampakkan keimanannya, kekhusyukannya dan tangisannya karena takut kepada Allah Ta’ala. Semua itu tidak dia tampakkan di hadapan manusia.”
Seringkali ketika kita berada di tengah-tengah keramaian, kita cenderung untuk menampilkan kebaikan pada diri kita, terpengaruh oleh pandangan dan penilaian orang lain. Namun, di saat sendirian di hadapan Allah Subhanahu wa Ta’ala, tidak ada yang dapat disembunyikan. Setiap detik, setiap pikiran, dan setiap tindakan kita selalu terpantau dengan sempurna di hadapan-Nya. Namun saat sendirian, hamba berani melampiaskan segala keinginan syahwatnya dan tidak merasa takut kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Ini adalah sebuah momen di mana iman sejati seseorang akan tercermin. Seorang hamba yang baik akan tetap menjaga ketakwaan dan rasa takutnya kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Sungguh indah nasehat yang disampaikan sebagian ulama salaf rahimahullah, “Janganlah engkau menjadi musuh Iblis ketika di hadapan orang lain namun menjadi temannya ketika sendirian.”
Karena itu, penting bagi kita untuk menyadari bahwa merasa diawasi ketika sendirian adalah anugerah yang sangat besar. Itulah rasa takut yang sejati.
Hendaknya kita memanfaatkan momen kesendirian kita untuk mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dan memperkuat keimanan kepada-Nya. Bukan untuk melampiaskan segala keinginan hawa nafsu. Allahu a’lam