Merugi Berpaling Dari Majelis Ilmu |
Salah satu hal yang sering diabaikan adalah pentingnya kehadiran dan kedatangan dalam majelis ilmu agama. Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa’dy rahimahullah menegaskan bahwa meninggalkan majelis ilmu agama secara total akan membawa kerugian dan kebinasaan baik di dunia maupun di akhirat. Beliau menjelaskan
“Hadirilah majelis ilmu hingga kalian bisa mendengar ilmu dan mengambil faidah. Bertanyalah kepada orang berilmu meminta bimbingan dan pengetahuan.
Jika kalian berpaling dari ilmu agama secara total, maka sungguh kalian akan binasa dan merugi.” [Al-Fawaqih asy-Syahiyah 157]
Pentingnya kehadiran dalam majelis ilmu bukan hanya sekadar untuk mendengarkan ceramah atau kajian, tetapi juga untuk mengambil faidah dan mendapatkan bimbingan dari orang-orang yang berilmu. Perlu disadari bahwa datang ke majelis ilmu adalah ibadah. Sehingga pengorbanan apapun yang anda lakukan untuk menuju majelis ilmu akan bernilai ibadah. Apakah pengorbanan waktu, harta atau tenaga.
Meninggalkan majelis ilmu dengan alasan apapun, entah karena kesibukan dunia, kelalaian, atau bahkan rasa malas, adalah tindakan yang membawa dampak negatif. Kita kehilangan kesempatan untuk memperoleh pengetahuan yang dapat membimbing kita dalam menjalani kehidupan sehari-hari berdasarkan tuntutan agama.
Tidak hanya itu, meninggalkan majelis ilmu juga membuat seorang hamba terhalangi dari sekian banyak keutamaannya yang sangat besar.
Demikian pula dia akan jauh dari orang-orang saleh yang mana pergaulan dengan mereka merupakan
inspirasi dan motivasi jiwa untuk bisa Istiqomah di atas kebenaran. Sungguh merugi orang yang jauh dari majelisnya malaikat dan majelisnya orang-orang yang saleh.
Oleh karena itu, penting bagi kita untuk menyadari urgensi kehadiran dan kedatangan dalam majelis ilmu. Setiap kesempatan untuk belajar ilmu agama dan mendapatkan bimbingan serta nasehat dari orang-orang yang berilmu adalah anugerah yang harus kita syukuri dan dimanfaatkan dengan sebaik mungkin. Maka buang jauh-jauh sifat sombong dan gengsi atau malu dan malas untuk menghadiri majelis ilmu. Allahu a’lam