Musibah Berpaling Dari Ilmu

2 menit baca
Musibah Berpaling Dari Ilmu
Musibah Berpaling Dari Ilmu

Dalam pandangan Islam, ilmu agama memiliki kedudukan yang sangat tinggi. Ilmu agama merupakan pilar utama yang menjaga keimanan dan amal seorang muslim. Namun, sering kali kita melihat fenomena di mana orang-orang mulai menjauh dari ilmu agama. Inilah musibah sejati bagi seorang yang beriman, Syaikh Muhammad bin Aman al-Jami rahimahullah dalam Syarh at-Tadmuriyah asy-syarith menyatakan:

إنما المصيبة الإعراض الذين يعرضون عن العلم إما انشغالا بالدنيا أو بدعوى أنهم ينقطعون للعبادة هؤلاء قد تمكن منهم الشيطان

“Sesungguhnya musibah sejati adalah berpaling dari ilmu agama. Yaitu orang-orang yang berpaling dari ilmu agama. Apakah karena sibuk dengan dunia atau klaim agar mereka fokus ibadah. Sungguh orang-orang seperti mereka telah dikuasai oleh setan.”

Banyak orang yang mengalihkan perhatiannya dari ilmu agama karena kesibukan duniawi. Mereka lebih fokus pada pekerjaan, bisnis, dan urusan dunia lainnya hingga melupakan kewajiban menuntut ilmu agama. Padahal, ilmu agama adalah pedoman yang akan membawa kita pada kehidupan yang baik di dunia maupun akhirat.

Ada pula yang berpaling dari ilmu agama dengan dalih ingin fokus pada ibadah. Mereka beranggapan bahwa ibadah tanpa ilmu sudah cukup untuk mendekatkan diri kepada Allah Ta’ala. Padahal, tanpa ilmu, ibadah bisa saja tidak sah atau tidak diterima karena tidak sesuai dengan tuntunan yang benar.

Syaikh Muhammad bin Aman al-Jami rahimahullah menjelaskan bahwa orang-orang yang berpaling dari ilmu agama telah dikuasai oleh setan. Setan dengan berbagai cara berusaha menghalangi manusia dari jalan kebenaran. Salah satunya adalah dengan menjauhkan mereka dari ilmu agama yang merupakan cahaya dan petunjuk.

Menuntut ilmu agama adalah kewajiban setiap Muslim. Ilmu adalah kunci yang akan membuka pintu hidayah dan kebahagiaan sejati. Dengan ilmu, kita bisa membedakan antara yang haq dan yang batil, serta melaksanakan ibadah dengan benar sesuai dengan ajaran Rasulullah ﷺ.

Berpaling dari ilmu agama adalah musibah besar yang bisa menimpa siapa saja. Kita harus selalu berusaha menuntut ilmu agama dan menjadikannya sebagai prioritas dalam kehidupan. Dengan demikian, kita bisa terhindar dari tipu daya setan dan mendapatkan ridha Allah سبحانه وتعالى. Allahu a’lam

Mari kembali kepada ilmu dan jadikan ia sebagai bekal utama dalam menjalani kehidupan ini.

Abu Hanan Faozi

“Barang siapa yang keluar (rumah) untuk mencari ilmu maka dia termasuk orang yang berada di jalan Allah sampai dia pulang.” HR. At-Tirmidzi)

Lainnya

  • Syaikh al-Albani rahimahullah mengatakan, “ندور مع الدليل حيث دار، ولا نتعصّب للرجال، ولا ننحاز لأحد إلا للحق.” “Kita berputar...
  • Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “اتق الله حيث ما كبت، وأتبع السيئة الحسنة تمحها  وخالق الناس بخلق حسن.”...
  • Imam asy-Syaukani rahimahullah menyatakan, “لم أجد إلى الآن دليلا على ثبوته من كتاب ولا سنة ولا إجماع ولا قياس...
  • Hasad dalam bahasa kita rasa iri dan dengki adalah merasa tidak suka terhadap kenikmatan orang lain dan berangan-angan agar...
  •    Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah mengatakan, ‏ لا تطل الأمل في الدنيا ‏فكم من إنسان أمل أملا...
  • Imam Ibnul Qayyim rahimahullah dalam kitabnya Al-Fawaid menyampaikan sebuah hikmah penting terkait hubungan antara ambisi dunia dan ibadah. Beliau...

Kirim Pertanyaan