Nabi Wafat Di Tempat Yang Baik

2 menit baca
Nabi Wafat Di Tempat Yang Baik
Nabi Wafat Di Tempat Yang Baik

Kematian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam adalah peristiwa yang sangat mengguncang umat Islam. Namun, di tengah duka yang mendalam, terdapat pelajaran berharga yang dapat kita ambil dari kisah pemakaman beliau. Dalam sebuah riwayat yang terdapat dalam Shohih/Asy-Syamaail karya At-Tirmidzi 379, disebutkan percakapan antara para sahabat dengan Abu Bakr Ash-Shiddiq radhiallahu ‘anhu mengenai tempat pemakaman Rasulullah.

قالوا لأبي بكر الصديق : ياصاحب رسول الله أيدفن رسول الله ﷺ؟
قال: نعم.
قالوا: أين؟
قال: في المكان الذي قبض الله فيه روحه فإن الله لم يقبض روحه إلا في مكان طيب.

Para sahabat bertanya kepada Abu Bakr, “Wahai sahabat Rasulullah, apakah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dikuburkan?” Abu Bakr menjawab, “Iya.” Mereka bertanya lagi, “Dimana kuburannya?” Abu Bakr menjawab, “Di tempat dimana Allah mencabut ruhnya, karena sesungguhnya tidaklah Allah mencabut ruhnya kecuali di tempat yang baik.”

Jawaban Abu Bakr ini memberikan penjelasan mendalam bahwa tempat wafatnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dipilih oleh Allah dengan penuh hikmah. Allah tidak akan mencabut ruhnya kecuali di tempat yang baik, dan tempat tersebut menjadi tempat peristirahatan Rasulullah. Hal ini juga menunjukkan betapa besar penghormatan dan pemuliaan Allah terhadap Nabi-Nya.

Rasulullah dimakamkan di tempat beliau wafat, yakni di kamar Aisyah radhiallahu ‘anha. Ini mengajarkan kepada kita bahwa segala sesuatu yang terjadi, termasuk kematian, berada di bawah takdir dan kebijaksanaan Allah.

Kisah ini memberikan pelajaran kepada umat Islam tentang kecintaan Allah Ta’ala kepada Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. Selain itu, hal ini juga mengajarkan kita untuk selalu meyakini bahwa apa yang telah ditetapkan oleh Allah Ta’ala adalah yang terbaik bagi kita semua.

Semoga kita semua dapat mengambil hikmah dari peristiwa wafatnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan semakin memperkuat iman kita kepada Allah Ta’ala dan Rasul-Nya shallallahu alaihi wa sallam. Allahu a’lam

Abu Ammar Ahmad

“Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah dia berkata yang baik atau diam.” (HR. Bukhari)

Lainnya

  • Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah berkisah, “Saat itu, Imam Ahmad bin Hanbal ditelantarkan oleh keumuman penduduk dunia hingga teman-temannya...
  • Muhammad bin Ismail al-Bukhari rahimahullah pernah menegaskan, أحفظ مائة ألف حديث صحيح، و أحفظ مائتي ألف حديث غير صحيح...
  • Al-‘Allamah Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah mengatakan,  إذا رأيت الناس يتزاحمون على أبواب المستشفيات ولكنهم في غفلة عن أبواب...
  • Al-‘Allamah Shalih al-Fauzan hafidzahullah menegaskan, “أحدثوا فيه البدعة وفعل المحرمات من الندب والنياحة وضرب أجسامهم إظهارا للجزع على قتل...
  • Ali bin al-Madini mengatakan, يا أبا عبد الله توصيني بشيء “Wahai Abu Abdillah (kuniah imam Ahmad), kiranya anda berkenan...
  • Setiap pernikahan dihadapkan pada tantangan dan dinamika yang berbeda. Namun, dalam perjalanan hidup ini, terkadang kita terjebak dalam perilaku...

Kirim Pertanyaan