Nama Bukan Barometer Kebenaran

2 menit baca
Nama Bukan Barometer Kebenaran
Nama Bukan Barometer Kebenaran

Syaikh Shalih bin Fauzan al Fauzan -semoga Allah menjaganya- menjelaskan bahwa nama atau label bukanlah ukuran kebenaran. Beliau menekankan bahwa apa saja yang menyelisihi petunjuk Rasulullah (semoga shalawat dan salam senantiasa tercurah kepada beliau) harus dihindari, meskipun ia memiliki nama yang berbau Islam, seperti “Jama’ah Islamiyah”.

Beliau berkata:

“وما خالف هدي الرسول صلي الله عليه وسلم فاننا نتجنبه وإن كان يتسمى “جماعة إسلامية”، العبرة ليست بالاسماء، العبرة بالحقائق، أما الاسماء فقد تكون ضخمة، ولكنها جوفاء ليس فيها شيء، أو باطلة أيضا.”

“Dan apa saja yang menyelisihi petunjuk Rasulullah (semoga shalawat dan salam senantiasa tercurah kepada beliau) maka sesungguhnya kita berusaha menjauhinya walaupun memiliki nama (Jama’ah Islamiyah), yang teranggap bukanlah namanya namun yang menjadi patokan adalah hakikat realitanya. Adapun sebuah penamaan terkadang terlihat besar namun kosong tidak ada isinya dan bahkan juga batil.”

Syaikh Shalih bin Fauzan al Fauzan hafidzahullah mengajarkan agar tidak terpesona oleh nama atau label yang terdengar islami namun tidak mencerminkan ajaran yang sebenarnya. Hakikat atau realita dari suatu kelompok atau ajaran itulah yang seharusnya menjadi patokan dalam menilai kebenaran. Di masa ini begitu banyak perkara haram yang diberi predikat nama-nama yang baik, seperti riba yang disebut dengan bunga atau dukun yang diberi label sebagai orang pintar atau paranormal dan lain sebagainya. Maka semua nama ini tidak akan mengubah hakikatnya sebagai kebatilan dan kemungkaran.

Nama atau label mungkin terlihat besar dan mengesankan, namun bisa saja kosong dari nilai-nilai kebenaran dan bahkan mungkin mengandung kebatilan. Oleh karena itu, sangat penting bagi umat Islam untuk senantiasa merujuk kepada petunjuk Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam dan menjadikan itu sebagai standar dalam menilai sesuatu, bukan hanya sekadar terpukau oleh nama atau label semata.

Penekanan ini menganjurkan kita untuk bersikap selektif dan tidak mudah terperdaya oleh tampilan luar. Sebagai umat Islam, kita diingatkan untuk selalu berpegang teguh pada ajaran Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam dan memastikan bahwa apa yang kita ikuti benar-benar sesuai dengan petunjuk beliau. Allahu a’lam

Abu Ammar Ahmad

“Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah dia berkata yang baik atau diam.” (HR. Bukhari)

Lainnya

  • Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah berkata, “إن الانسان يكفر عنه بما يصيبه من الهم والنصب والغم وغير ذلك،...
  • Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah berkata, وأنت إذا بدأت من لقيته بالسلام؛ حصلت على خير كثير منه اتباع...
  • Syaikh Abdus Salam bin Barjas rahimahullah berkisah, ‏وأنا أعرفُ في زمَنِنَا هذا ؛ رجلًا خَصَّصَ وقتَ حفظ المتون عندمَا...
  • Al-‘Allamah Ibnu Utsaimin rahimahullah menjelaskan, أن رفع صوتها على زوجها من سوء الأدب؛ وذلك لأن الزوج هو قوام عليها،...
  • As Syaikh Sholih Al Fauzan hafidzahulloh mengatakan : “Bukanlah yang diinginkan dari ilmu adalah tersimpannya ilmu di dalam dada....
  • Syaikh Shalih al-Fauzan hafidzahullah berkata, ‏إخراجُ العُصاةِ من المعصية إلى البدعة، لا يُسمَّى هداية؛ فالبدعةُ شرٌّ من المعصية، والعاصي...

Kirim Pertanyaan