Pahala Berniat Melakukan Salat Malam Sebelum Tidur

2 menit baca
Pahala Berniat Melakukan Salat Malam Sebelum Tidur
Pahala Berniat Melakukan Salat Malam Sebelum Tidur

Salat malam atau yang lebih dikenal dengan qiyamul lail adalah salah satu ibadah yang sangat dianjurkan dalam Islam. Ia merupakan ibadah sunnah yang memiliki keutamaan besar. Secara khusus Allah Ta’ala berfirman tentangnya,

وَمِنَ اللَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِ نَافِلَةً لَكَ عَسَىٰ أَنْ يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَحْمُودًا

Dan pada sebahagian malam hari tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan Rabb-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji. [QS. Al-Isra’: 79]

Namun, tidak semua orang mampu melaksanakan salat malam secara rutin karena berbagai kendala, seperti rasa lelah, kantuk, kesibukan sehari-hari atau fisiknya yang lemah. Namun, ada kabar gembira bagi siapa saja yang memiliki niat kuat untuk melaksanakan salat malam tetapi terkalahkan oleh kantuk.

Rasulullah ﷺ memberikan kabar gembira mengenai pahala niat baik ini dalam sebuah hadis yang shahih sebagai berikut, beliau ﷺ bersabda :

من أتى فراشَه وهو ينوي أن يقومَ يُصلِّي من اللَّيلِ فغلبَتْه عيناه حتى أصبح، كُتِبَ له ما نوى, وكان نومُه صدقةً عليه من ربِّه

صححه الألباني في صحيح الترغيب – رقم: (21)

Barang siapa yang mendatangi tempat tidurnya dalam keadaan berniat untuk bangun salat malam, namun dia terkalahkan oleh kantuknya (tertidur) sampai masuk waktu subuh, maka akan dituliskan untuknya apa yang ia niatkan, dan tidurnya tadi terhitung shodaqoh untuknya dari Rabb-nya.
[Dishahihkan oleh Syaikh Albani dalam Shahih At Targhib 21]

Hadis ini menunjukkan betapa besar rahmat dan kasih sayang Allah kepada hamba-Nya. Islam tidak hanya menghargai amal perbuatan yang tampak, tetapi juga memberikan pahala bagi niat baik yang tulus nan ikhlas, meskipun niat tersebut tidak terlaksana karena sebab tertentu. Dalam konteks ini, niat untuk bangun dan melaksanakan salat malam sudah dianggap sebagai ibadah yang berpahala, meskipun seseorang akhirnya tertidur dan tidak sempat melaksanakannya.

Hal ini mengajarkan kepada kita betapa pentingnya menjaga niat yang ikhlas dan baik dalam setiap amal ibadah. Bahkan ketika usaha kita terhalangi, Allah Ta’ala tetap mencatat niat kita sebagai amal yang sempurna. Selain itu, tidur yang menjadi penghalang bagi seseorang untuk melaksanakan salat malam juga dianggap sebagai sedekah dari Allah Subhanahu wa Ta’ala, yang berarti tidur tersebut diberi nilai pahala oleh Allah sebagai bentuk kebaikan dan rahmat-Nya.

Maka iringilah aktivitas tidur kita dengan niatan yang baik. Seperti misalnya tidur lebih awal agar bisa bangun untuk melakukan salat tahajud, agar tidak terlambat bangun untuk melakukan salat Subuh secara berjamaah di masjid atau niatan baik yang semisalnya.

Semoga kita semua diberikan kekuatan dan kemampuan untuk terus istiqamah dalam menjalankan ibadah kepada-Nya. Aamiin.

Abu Ammar Ahmad

“Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah dia berkata yang baik atau diam.” (HR. Bukhari)

Lainnya

Kirim Pertanyaan